Lebak (AntaraBanten) - Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya mengatakan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dengan Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, akan dibangun tidak permanen karena berada di areal rencana pembangunan Waduk Karian.


"Kalau kami membangun jembatan gantung yang roboh hingga melukai anak-anak SDN 1 Pajagan secara permanen, itu percuma saja karena lahanya berada di areal Waduk Karian," kata Iti Octavia saat dihubungi di Lebak, Senin.

Ia mengatakan apabila pembangunan Waduk Karian itu direalisasikan tahun 2017 maka jembatan gantung itu mubazir sebab lokasi jembatan gantung tersebut dalam waktu dekat akan dibebaskan untuk lahan Waduk Karian.

Iti Octavia menyebutkan pemerintah daerah tidak mengalokasikan dana pembangunan jembatan gantung sebesar Rp4 miliar.

"Kami lebih baik mengalokasikan dana pembangunan jembatan gantung ke tempat yang lain yang sangat membutuhkan perbaikan," katanya.

Menurut dia, pembangunan jembatan gantung itu akan dikerjakan tidak permanen dengan dana Rp200 juta melalui bantuan tidak terduga (BTT). Jembatan gantung itu hanya cukup dilintasi warga dan kendaraan roda dua.

Ia menyebutkan jika pembangunan Waduk Karian direalisasikan maka warga yang tinggal di Desa Tambak Kecamatan Cimarga dan Desa Pajagan Kecamatan Sajira terpaksa harus keluar dari area itu.

"Kami berharap jembatan gantung itu bisa bertahan tiga sampai lima tahun," katanya.

Ia menyebutkan saat ini jumlah jembatan gantung di Kabupaten Lebak tercatat 960 unit dan di antaranya sebanyak 360 unit jembatan masuk kategori rusak berat.

Kerusakan jembatan itu termasuk jembatan yang menghubungkan antardesa Pajagan dengan Desa Tambak.

Pemerintah daerah setiap tahun mengusulkan dana pembangunan jembatan gantung kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi Banten sebab anggaran dari APBD Kabupaten Lebak relatif terbatas sehingga tidak mampu membangun jembatan gantung sebanyak 960 unit itu.

"Kami mengalokasikan pembangunan jembatan tahun ini mencapai Rp15 miliar," katanya.

Kepala Desa Tambak, Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Suherman, mengatakan di wilayahnya jumlah penduduk tercatat 500 kepala keluarga (KK) dan mereka setiap hari melintasi jembatan gantung itu.

"Kami berharap pembangunan jembatan itu segera direalisasikan karena banyak anak-anak yang akan ke sekolah," katanya.

Sementara itu, Camat Cimarga Kabupaten Lebak Ade Sutiana mengatakan ada 45 jembatan gantung di wilayahnya, termasuk jembatan penghubung Desa Tambak Kecamatan Cimarga dengan Desa Pajagan Kecamatan Sajira.

Dari 45 jembatan itu, 15 jembatan di antaranya dalam kondisinya rusak berat dan rawan roboh.

"Kami berharap 15 jembatan gantung yang rusak parah itu segera diperbaiki agar tidak terulang lagi tragedi jembatan roboh," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015