Pemerintah Kota Tangerang meluncurkan program Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC (Ransel TBC) di dunia pendidikan dengan kegiatan edukasi atau sosialisasi secara masif

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Kamis mengatakan program Ransel TBC secara serentak diterapkan di sekolah SMP se Kota Tangerang dan tidak hanya fokus dalam penanganan TBC namun juga penyakit lain.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar "sweeping" ke pemukiman sukseskan Program BIAN

"Saya ingin Gerakan Eliminasi atau Ransel TBC ini bisa dikembangkan tidak hanya gerakan untuk TBC saja tapi untuk seluruh penyakit," kata Wali Kota Arief saat melakukan Kick Off Gerakan Menuju Eliminasi TBC yang digelar secara Hybrid di SMPN 4 Tangerang, Kamis .

Lebih lanjut, Wali Kota Arief menginstruksikan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk bisa optimalkan skrining tidak hanya untuk anak - anak sekolah akan tetapi untuk para orang tua dan keluarga mereka di rumah.

"Kami ingin kota ini menjadi kota yang sehat, tidak ada yang sakit. Gerakan ini bisa kita mulai dengan melakukan skrining. Saya beri target skrining 500 ribu orang untuk anak - anak, orang tua dan keluarganya, para Camat, Lurah agar dibantu sosialisasinya," ujarnya.

Arief juga berharap peran aktif para orang tua dan keluarga untuk melakukan skrining dengan mengunjungi fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kota Tangerang.

"Datang saja ke puskesmas - puskesmas di wilayah bapak ibu tinggal, minta di-skrining agar jika terindikasi TBC bisa diobati. Gratis obatnya dari Pemerintah Kota Tangerang," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menjelaskan, Ransel TBC menjadi inovasi baru Dinas Kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dengan sasaran awal semua warga sekolah dari tingkat TK/PAUD, Sekolah Dasar dan SMP di Kota Tangerang.

"Semua upaya ini agar anak - anak dan masyarakat Kota Tangerang sehat dan berprestasi menuju Kota Tangerang Eliminasi TBC pada Tahun 2030," katanya.

Pada Ransel TBC juga dilakukan pengukuhan untuk Satuan Tugas (Satgas) TBC di setiap sekolah. Tim Satgas tersebut merupakan bagian dari Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang bertugas untuk melakukan sosialisasi bahaya TBC, cara mengatasi penyebaran TBC dan cara menanggulangi TBC serta membantu untuk melakukan skrining.

“Kita juga melakukan skrining untuk seluruh murid dan petugas sekolah menggunakan aplikasi berbasis android, yaitu SOBAT TB dan melalui website sobattb.id. Caranya hanya menjawab pertanyaan secara jujur. Skrining ini merupakan upaya kita untuk menjaring atau mendapatkan banyak kasus TBC,” lanjutnya.

dr. Dini berharap dengan dicanangkannya Ransel TBC dapat memberikan pemahaman kepada murid-murid serta akan dapat tersampaikan kepada masyarakat bahwa cara memutus rantai penularan dan eliminasi TBC, berawal dari menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Memutus rantai penularan dan pengobatan secara tuntas selama enam bulan juga perlu dilakukan. Tentunya dengan melakukan slogan TBC yaitu, Temukan TBC, obati sampai sembuh,” katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022