Serang (AntaraBanten) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Banten mengembangkan program "Teaching Industri" bagi sekolah-sekolah SMK di Banten mulai 2015.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Engkos Kosasih Samanhudi di Serang, Rabu, mengatakan rendahnya kualitas lulusan sekolah kejuruan dapat berakibat pada produktifitas tenaga kerja terampil di dunia industri semakin terpuruk. Sehingga kepercayaan dunia industri semakin berkurang dan akibatnya lulusan SMK yang terserap juga sedikit.

"Seharusnya sebagai lembaga pendidikan yang mendidik calon tenaga kerja, keunggulan yang dikembangkan oleh sekolah menengah kejuruan diutamakan pada keunggulan skill Sumber Daya Manusia (SDM) dan pendidikan yang berorientasi pada dunia industri," kata Engkos Kosasih .

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, kata Engkos, Dinas Pendidikan Provinsi Banten akan mengembangkan program Techno Park Education. Program tersebut sebagai sarana implementasi Teaching Industri untuk SMK di Banten.

"Pendidikan yang paling sesuai untuk meningkatkan hal tersebut adalah pendidikan yang berorientasi pada dunia industri dengan penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri," kata Engkos.

Menurut dia, Program Teaching Industry (PTI ) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT).

"Dalam pengertian sederhana, 'teaching industry' adalah pembelajaran berorientasi bisnis dan produksi," kata Engkos.

Proses penerapan program teaching industri, kata Engkos, adalah dengan memadukan konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnya memproduksi motor tempel yang bisa dimanfaatkan oleh nelayan pesisir, atau traktor tangan yang bisa dimanfaatkan oleh petani atau Hand Tool yang dapat dimanfaatkan oleh siswa SMK untuk praktik dan membuka bengkel oleh peserta didik.

Engkos mengatakan, sebagai implementasi UU No. 20 tahun 2003, untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK di Banten maka mulai tahun ini Dindik Banten akan menerapkan konsep teaching factory atau teaching industry dalam pembelajaran di sekolah.

Untuk mendukung program tersebut, kata Engkos, ada lima sekolah SMK yang akan menjadi pilot project. Lima sekolah SMK tersebut yakni SMKN 2 Kota Serang, SMKN 2 Pandeglang, SMKN 1 Cilegon, SMKN 1 Kragilan dan SMKN 7 Kab Tangerang.

Engkos mengatakan, pengembangan Tecnopark dan Teaching Industry tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa instansi, diantaranya adalah PT Banten Global Education (BGE) yang merupakan anak perusahaan dari PT Banten Global Development (Perusahaan Daerah Banten), serta melibatkan sejumlah industri yang relevan.

"Jika ini sudah berjalan, kita akan mengembangkan produk-produk lainnya yang disesuaikan dengan bidang konsentrasi di SMK," kata Engkos.

Sementara Direktur Program PT BGE Ricky Tampinongkol mengatakan, teaching industry merupakan langkah positif yang ditawarkan Disdik Banten kepada siswa dan orang tua murid guna mengembangkan jiwa enterpreneur, dengan harapan tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) mampu menjadi aset daerah.

"Program ini memang telah diadopsi secara nasional oleh pemerintah dengan sebutan teaching factory dan pembentukan Kawasan Techno Park Edukasi. Ini merupakan salah satu program terobosan dalam dunia pendidikan untuk mempercepat akselerasi manfaat pendidikan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Ricky. 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015