Pandeglang (AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang, Banten, rutin melakukan pemeriksaan hewan guna mencegah penyakit brucellosis atau keluron menular.


"Pemeriksaan rutin kita lakukan, terutama pada ternak rawan yakni kerbau, sapi dan domba," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Pandeglang, Banten, Onah di Pandeglang, Senin.

Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir melakukan pemeriksaan terhadap ternak, tidak pernah menemukan panyakit brucellosis yang biasanya menyerang organ reproduksi dan menyebabkan keguguran itu.

Setiap tahun tim kesehatan turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap ternak, dan belum pernah menemukan adanya yang terjangkit brucellosis itu.

Dengan demikian, maka bisa dipastikan Kabupaten Pandeglang bebas dari penyakit menular tersebut.

Namun demikian, ia mengharapkan agar masyarakat tetap mewaspadai penyakit itu, dan segera melapor pada petugas kesehatan hewan kalau ada ternak yang diduga terjangkit.

Ia juga menyatakan terus menyampaikan sosialisasi terkait penyebab, cara penularan serta ciri-ciri hewan yang terjangkit keluron menular itu.

Ia menyatakan, penyakit brucellosis pada sapi disebabkan kuman brucella abortus, sedangkan pada domba/kambing kuman brucella militensis dan pada babi disebabkan kuman brucella suis.

Cara penularan melalui saluran pencernaan, saluran kelamin, saluran selaput lendir, kulit yang luka.

Sedangkan sumber penularan kotoran dan air seni hewan terinfeksi, reruntuhan cairan sisa-sisa abortus dari hewan yang terjangkit bruccelosis itu.

Tanda klinis hewan terjangkit brucellosis, kata dia, diantaranya biasanya diikuti kemajiran temporer atau permanen, produksi air susu turun, mengeluarkan cairan vaginal bersifat infeksius berwarna keruh..

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015