Tangerang (AntaraBanten) - Pengamat ekonomi Untirta, Dahnil Anzar menilai baik rencana Mentri keuangan, Bambang Brodjonegoro  yang dengan gencar melakukan reformasi birokrasi terkait tidak tercapainya target pendapatan pada tahun 2014, khususnya di bea cukai


Dahnil Anzar dihubungi, Jumat, mengatakan, reformasi birokrasi yang dilakukan tersebut harus bisa memenuhi target pencapaian dan mencegah terjadinya kebocoran.

"Perlu adanya perekrutan SDM yang berkualitas dan berintegristas untuk memenuhi target pencapaian itu sehingga tidak adanya kebocoran," ujar Dahni Anzar, pengamat ekonomi.

Dijelaskannya, Reformasi birokrasi yang dilakukan kementerian keuangan harus sesuai dengan penempatan pejabat dan posisi serta lepas dari kepentingan-kepentingan.

"Penempatan itu harus melalui seleksi dan penempatan pejabat sesuai koempetensi dan integritas," ujarnya.

Selanjutnya, Ditjen bea cukai perlu melakukan langkah perbaikan pada sektor pengawasan untuk memenuhi target pendapatan

Mengingat pada tahun lalu target pendpaatan tidak terserap secara maksimal karena ada beberapa pengaruh faktor internal dan eksternal

Terpisah, Kasubdit Humas Ditjen Bea dan Cukai, Haryo Limanseto mengungkapkan, bahwa target penerimaan di Tahun 2015 ini mencapai sebesar Rp 194,9 Triliun. Pihaknya pun, lanjut Haryo, sedianya memiliki langkah khusus dalam mengejar target tersebut. 

Langkahnya adalah, dengan meningkatkan kualitas nilai pabean, kualitas kualifikasi barang, akurasi barang, dan optimalisasi audit kepabeanan.

Tidak hanya itu, Haryo juga menegaskan, saat ini pihaknya telah menambah sebanyak 332 awak patroli serta tambahan beberapa unit kapal patroli, guna meningkatkan pengawasannya. 

"Hal ini pun dilakukan sudah berdasarkan dari analisa beban kerja, artinya ada penambahan SDM," imbuhnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015