Bea Cukai Banten mencatatkan penerimaan Kepabeanan dan cukai Rp7.041.44.214.149 atau 62,70 persen dari target APBN tumbuh 23,24 persen per 31 Juli 2022.

Kepala Bea cukai Banten Rahmat Subagio mengatakan Bea masuk mengalami pertumbuhan 21,09 persen. Kata dia, pertumbuhan tersebut didorong dengan kinerja impor nasional, terutama barang konsumsi dan kebutuhan bahan baku/penolong kebutuhan industri (Raw Sugar). Sementara itu, cukai mengalami pertumbuhan 29,97 persen.

Baca juga: Jasa Raharja Tangerang Serahkan Hadiah Bagi Wajib Pajak di UPTD PPD Cikokol

“Pertumbuhan cukai 29,97 persen itu, dipengaruhi implementasi kebijakan dan pengawan dibidang cukai. Selain itu, juga dipengaruhi dengan kebijakan relaksasi daerah tujuan wisata,” katanya kepada ANTARANEWS, saat ditemui diruang kerjanya di Kantor Bea Cukai Banten, Cilegon, Rabu (24/8).

Ia juga mengatakan Bea keluar juga mengalami pertumbuhan 217,96 persen. Kata dia, pertumbuhan tersebut didorong dengan tingginya harga kebuthan produk turunan pengelolahan kelapa sawit.

“Penerimaan BC masih tumbuh, didorong tren positif BM, resiliensinya performa Cukai, serta kinerja meyakinkan BK,” katanya.

Lanjutnya, penerimaan bea masuk, bea keluar dan cukai tumbuh signifikan. Hal itu karena didorong aktivitas impor kebutuhan perdagangan dan industri, BK juga berkonstribusi kinerja produk kelapa sawit, cukai dengan konstribusi utama dari jenis BKC MMEA.

“Kinerja BM awal tahun 2022 tumbuh signifikan, dipengaruhi membaiknya kinerja impor nasional. Hal itu dikarenakan kinerja BM didorong oleh aktivitas impor Barang Konsumsi, Barang Modal, Minyak Mentah, serta Bahan Baku Industri,” katanya.

Sementara itu, Penerimaan Bea keluar di awal tahun, masih didominasi oleh kontribusi komoditas produk kelapa sawit dan turunannya.

“Kinerja Cukai Juli 2022 tumbuh signifikan pada semua jenis BKC, Kenaikan sebesar 46,95 persen atau nominal Rp65M, terdiri dari tumbuh 61,86M MMEA, tumbuh 4,27M HT dan tumbuh minus 1,08M EA,” ujarnya.

Kenaikan penerimaan cukai tersebut karena membaiknya kondisi perekonomian yang meningkatkan permintaan atas produk REL dan MMEA. Kinerja penerimaan cukai hingga Juli 2022 TUMBUH 29,97 persen dengan kontribusi terbesar berasal dari jenis BKC MMEA.

Penerimaan Cukai MMEA Juli 2022 tumbuh 46,26 persen (YoY: Juli 2021), hal ini dipengaruhi oleh peningkatan produksi dan mulai meningkatnya permintaan MMEA dari kawasan pariwisata.

Selain itu, penerimaan MMEA juga didorong oleh extra effort dari bidang Pengawasan, khususnya pelaksanaan operasi gempur 2022 yang berimplikasi pada peningkatan permintaan MMEA legal akibat penurunan supply MMEA ilegal pasca operasi.

Ia juga mengatakan kinerja penerimaan cukai HT Juli 2022 mengalami pertumbuhan 117,4 persen (YoY: Juli 2021). Kata dia, secara YoY, penerimaan HT hingga Juli 2022 mengalami peningkatan 84,40 persen. Sementara, penerimaan HT di bulan Juli 98,31 persen merupakan penerimaan dari REL (Rokok Elektrik).

Lanjutnya, kinerja penerimaan cukai hingga juli 2022 tumbuh 29,97 persen dengan kontribusi terbesar berasal dari jenis BKC MMEA. Kinerja penerimaan Cukai EA Juli 2022 turun sebesar 90 persen (YoY: Juli 2021). Kendati demikian secara YoY mengalami penurunan, penerimaan Cukai EA Jan-Juli 2022 (YoY: Jan-Juli 2021) mengalami peningkatan sebesar 37,55 persen.

“Namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019 dan 2020,” katanya.*

Pewarta: weli

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022