Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten menyebutkan kenaikan sejumlah harga telur ayam di pasar tradisional yang ada di wilayahnya itu dipengaruhi akibat adanya kenaikan harga pakan.

"Secara umum sesuai informasi pedagang kenaikan itu disebabkan pakan ternak ayam petelur mengalami kenaikan, yang berimbas pada biaya produksi ayam petelur menjadi tinggi," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat kepada ANTARA di Tangerang, Senin.

Baca juga: Ratusan Kendaraan Terjaring dalam Razia Gabungan Samsat Serpong Kota Tangerang Selatan

Ia mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir harga pakan ayam terjadi kenaikan yang cukup tinggi, sehingga para peternak dan pedagang di pasaran harus melakukan penyesuaian harga agar tidak merugi.

Kemudian, sejauh ini pasokan telur ayam dari peternak lokal yang mendistribusikan ke pasar-pasar tersebut mengalami penurunan diakibatkan kenaikan pangan itu.

Lebih lanjut, dikatakan Nordat, untuk harga telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Tangerang saat ini masih bervariasi, mulai dari Rp28 ribu per kilogram, Rp30 ribu hingga Rp31 per kilogram-nya.

"Telur itu normalnya di harga Rp22 ribu, tapi sudah sejak minggu kemarin harga telur mencapai Rp25 ribu sampai Rp31 ribu per kilogram," katanya.

Kendati demikian, dengan adanya persoalan yang terjadi, Disperindag Kabupaten Tangerang akan melakukan koordinasi bersama dengan peternak, pedagang lokal untuk memastikan kebutuhan pangan dan memenuhi suplai yang ada.

"Pemantauan tetap dilakukan setiap hari, berkoordinasi dengan pedagang untuk tetap menjaga ketersediaan bahan pokok walau harga cukup tinggi. Karena jaminan ketersediaan akan membantu kenyamanan bagi masyarakat/ konsumen," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan terjadinya kenaikan harga telur itu tidak mempengaruhi terhadap komoditas lainnya, seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah, sayur-sayuran itu dipastikan masih stabil.

"Cabai masih stabil harga Rp60 ribu sampai Rp70 ribu. Jadi masih aman," kata dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022