Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten mengingatkan warga potensi kebakaran hutan menyusul musim kemarau yang terjadi saat ini.
 
"Kita memiliki hutan luas terdiri dari hutan nasional, hutan adat, hutan produksi hingga hutan milik warga, sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan kebakaran hutan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Kamis.

Baca juga: Samsat Lebak turut serta giat razia bersama di perbatasan Cipanas dan Bogor
 
BPBD Lebak mengimbau warga jika berladang untuk bercocok tanam dengan membuka hutan tidak dilakukan dengan membakar karena dapat menimbulkan kebakaran hutan.
 
Begitu juga masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan ke semak-semak belukar yang mengalami kekeringan karena bisa menimbulkan kebakaran hutan.
 
Potensi kebakaran hutan di Kabupaten Lebak saat musim kemarau sangat besar sebab kawasan hutan di daerah itu cukup luas dan terdapat Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS), hutan adat di kawasan Badui, hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani dan hutan milik masyarakat.
 
"Kami berkolaborasi dengan Perum Perhutani juga instansi lain melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di kawasan hutan agar dapat melakukan pencegahan kebakaran hutan pada musim kemarau," katanya.
 
Menurut dia, kemungkinan besar musim kemarau diprakirakan berlangsung hingga tiga bulan ke depan.
 
Saat ini, kata dia, suhu Kota Rangkasbitung begitu terik panas karena musim kemarau.
 
Oleh sebab itu, semua lapisan masyarakat harus memiliki tanggung jawab agar tidak terjadi kebakaran hutan.
 
Kebakaran itu akan merusak ekosistem lingkungan juga habitat satwa termasuk yang dilindungi.
 
"Kami minta warga tidak membakar rerumputan yang mengalami kekeringan dan tak membuang puntung rokok yang memicu percikan api, juga tidak membakar sisa-sisa pembabatan rumput maupun pepohonan," katanya.
 
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022