Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama dengan Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) yang didukung oleh Bidan Sehati dengan DigiHealth menyelenggarakan webinar untuk meningkatkan kapasitas bidan.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (16/7) bertemakan “Enhancing Midwives Capacity in Women Empowerment through Digital Technology at the 4.0 Era” merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bidan Nasional yang jatuh pada 24 Juni.

Baca juga: Kemenkominfo lakukan pendataan penerima set top box di Kota Tangerang

Dalam siaran pers, Rabu, webinar digelar dalam kaitannya dengan isu kesehatan reproduksi telah menjadi bagian penting dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, yang menjadi aset utama Indonesia. 

Pada pelayanan kesehatan, hal ini merupakan tugas tenaga kesehatan khususnya seorang bidan. Mengingat perannya yang penting inilah, bidan diharapkan mampu menjaga kompetensi dan kualitas pelayanannya, sehingga dapat menjadi aktivator pemberdayaan perempuan di tingkat keluarga dan masyarakat di era 4.0 ini.

Acara ini dibuka dengan penyampaian sambutan oleh I Nyoman Adhiarna selaku Direktur Ekonomi Digital Kominfo, Gregorius Bimantoro selaku Ketua Asosiasi Healthtech Indonesia, serta Ade Jubaedah selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IBI.

Dalam sambutannya, Direktur Ekonomi Digital Kominfo, I Nyoman Adhiarna menyampaikan bahwa sektor kesehatan adalah salah satu sektor prioritas dalam pelaksanaan agenda transformasi digital di Indonesia. Bidan berperan sangat penting dalam upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak, untuk itu peningkatan kompetensi bidan perlu selalu dilakukan dan tentunya perlu ditunjang dengan pemanfaatan teknologi digital.

Selanjutnya, Ketua Asosiasi Healthtech Indonesia Gregorius Bimantoro menyampaikan bahwa kesehatan ibu dan anak selalu menjadi parameter penting bagi kesehatan bangsa. Peran teknologi kesehatan sangat membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang saat ini masih konvensional. Pemanfaatan teknologi harus terus digalakkan agar sejalan dengan program pemerintah dalam upaya digitalisasi di sektor kesehatan.

Ade Jubaedah selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IBI dalam sambutannya menambahkan bahwa sebagai tenaga kesehatan strategis, bidan perlu mendapat dukungan dari berbagai sektor demi peningkatan kualitas layanan kebidanan. Inovasi teknologi kesehatan berbasis digital memudahkan tenaga bidan dalam menjaga standarisasi pelayanan kesehatan yang baik.

Kegiatan webinar yang berlangsung secara online ini menghadirkan empat narasumber yang kredibel di industri Kesehatan di Indonesia, diantaranya dr. Vickry Adzkary - Wakil Ketua Indonesian Medical Technology Association (IMTA),  Mitra Kadarsih, M.Keb - Bidan Praktisi dan Pendidik, Bd. Hj. Erly Marlina S.ST – Pemilik Praktik Bidan Mandiri (PMB)MB di Kalimantan Selatan, dan Bd. Pilyana S.ST - Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bangka Selatan. 

Para narasumber ini menyampaikan paparan beragam dengan tema menarik diantaranya Adaptasi Tenaga Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan di Era Digital 4.0, Meningkatkan Kapasitas Bidan dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Teknologi Digital di Era 4.0, serta Pemanfaatan Sehati TeleCTG di Praktik Bidan Mandiri dalam Pemberian Layanan Berkualitas kepada Ibu Hamil.

Dalam paparannya, dr. Vickry Adzkary menyampaikan bahwa di era globalisasi ini teknologi berkembang sangat cepat sejalan dengan tingginya adopsi teknologi pada masyarakat. Tentunya optimalisasi teknologi dapat membantu pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif, berkualitas, dan nyaman. Seiring dengan hal tersebut, tenaga kesehatan perlu beradaptasi untuk mengimbangi demand masyarakat yang tinggi.

Mitra Kadarsih, M.Keb dalam paparannya turut menambahkan bahwa penerapan teknologi terkini di bidang kesehatan ini memberikan berbagai manfaat bagi penyedia layanan kesehatan diantaranya perlindungan kepada bidan, penguatan pelayanan, skrining, deteksi dini dan rujukan, kemudahan memonitor kualitas layanan, serta manfaat dalam memperluas dan mempermudah akses layanan kesehatan.

Dilanjutkan dengan testimoni yang diberikan oleh Bd. Hj. Erly Marlina S.ST, menceritakan pertemuannya dengan aplikasi yang dapat membantu pencatatan, pelaporan dan pelayanan serta menjaga standar pelayanan bidan di kliniknya dari Playstore, setelah dicobagunakan, dan merasa sangat terbantu untuk pemantauan kesehatan ibu hamil dan janin.

Bd. Pilyana S.ST sebagai pembicara terakhir dalam webinar ini memberikan gambaran profil bidan- bidan dari wilayah Bangka Selatan, yang memiliki beberapa program yang masih berjalan dan akan terus dilakukan untuk peningkatan kualitas kesehatan maternal ibu hamil dan penurunan stunting.

Kegiatan webinar memperingati hari Bidan Nasional ini berlangsung selama tiga jam dan sukses menghadirkan lebih dari 600 peserta yang merupakan bidan yang memiliki praktik mandiri, bidan yang bekerja di fasilitas kesehatan, komunitas bidan, dan mahasiswa kebidanan. Selain penyampaian materi oleh pembicara diatas, acara ini juga menghadirkan demo Sehati TeleCTG  yang diadakan secara live oleh Bidan Erna Shinta. Demo ini menampilkan cara penggunaan alat tTeleCTG yaitu alat khusus yang digunakan untuk memantau kontraksi pada ibu, menghitung detak jantung janin dan menghitung pergerakan janin atau kesehatan janin. TeleCTG Alat ini hadir dalam bentuk yang lebih portable dan mudah diakses melalui ponsel sehingga memudahkan tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil tanpa terbatas ruang dan waktu.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022