Serang (AntaraBanten) - Ekonomi Provinsi Banten secara kumulatif hingga triwulan III-2014 tumbuh sebesar 5,13 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2013 yang mencapai 5,87 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan di Serang, Rabu malam, mengatakan tingkat pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,10 persen.

Budiharto menyampaikan itu pada acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2014, bertema "Mengawal Stabilitas, Bersinergi Mempercepat Reformasi Struktural" yang dihadiri Plt Sekda Provinsi Banten Widodo Hadi, Wakil Wali Kota Serang dan Tangerang Selatan, pejabat pemerintah provinsi Banten, pimpinan bank se-Banten, dan pelaku usaha.

Budiharto menyampaikan tentang tekanan inflasi Provinsi Banten yang pada November 2014 tercatat 7,80 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2013 yang mencapai 9,93 persen (yoy).

Adapaun tingkat inflasi di tahun 2015 diprediksi lebih rendah dari 2014 dengan kisaran 4,41 - 4,91 persen. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, terutama yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah dalam rangka menjaga stabilitas harga di wilayah Provinsi Banten," katanya.

Mengenai perkembangan ekonomi Banten pada 2015, Budiharto optimistis akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan kisaran 5,3-5,6 persen, yang didukung oleh peningkatan ekspor dan investasi serta konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Widodo Hadi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Banten pada 2015 akan mengalami pertumbuhan yang moderat, meski pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditetapkan tumbuh 6,8 persen.

"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar itu, kita perlu kerja keras mulai dari sekarang, terutama mempersiapkan struktur penunjang seperti pembangunan infrastruktur jalan untuk merangsang invsetor mau menanamkan modalnya di Banten," kata Widodo.

Ia mengatakan rencana pembangunan infrastruktur di Banten harus bisa terwujud, karena merupakan daya tarik bagi investor untuk berminat menanamkan investasinya di Banten.

"Kita punya APBD berkisar Rp15 - Rp16 triliun, dan APBN berkisar Rp10 - Rp12 triliun, yang cukup untuk membangun perekonomian Banten termasuk infrastruktur," kata Widodo.

Widodo juga menyebutkan bahwa beberapa proyek besar tetap dilanjutkan pembangunannya seperti Waduk Karian di Kabupaten Lebak, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung untuk sektor pariwisata, pembangunan Bandara Banten Selatan dan pembangunan Tol Panimbang, serta melanjutkan Pembangungan Pelabuhan Internasional Bojonegara.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014