Pemerintah Provinsi Banten menawarkan strategi penambahan investasi terutama di 14 kawasan industri di Banten, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Dua strategi kebijakan investasi Pemprov Banten, pertama memelihara industri yang ada di Provinsi Banten agar tidak meninggalkan Provinsi Banten. Kedua, kita mengundang investasi yang sebesar besarnya,” kata Al Muktabar saat menjadi Pembicara Utama dalam Seminar pertumbuhan ekonomi di Banten di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Senin.
Baca juga: Polda Banten angkat budaya lokal semarakan HUT Bhayangkara ke-76
Menurut Al Muktabar, di Provinsi Banten saat ini ada 14 kawasan industri yang diisi oleh 4000 lebih industri besar dan menengah. Bila ditambah dengan UMKM bisa mencapai puluhan ribu pelaku usaha. Menjadi modal untuk pemulihan ekonomi Provinsi Banten dan Indonesia pada umumnya.
Ia mengatakan, ekonomi berkelanjutan (green economy) membutuhkan kearifan untuk bersahabat dengan alam. Dalam rangka menyongsong ekonomi hijau, pemanfaatan digitalisasi cukup baik.
Menurutnya,terjadi efisiensi yang cukup baik. Bisa dikembangkan menjadi mudah, murah, dan cepat. Dengan melandainya pandemi, meski belum bebas agenda pemulihan ekonomi terus dipacu.
“Kita harus sekuat-kuatnya memanfaatkan potensi kita. Saat ini kondisinya terus membaik. Ekonomi digital di Tangerang cukup baik,” kata Al Muktabar.
Al Muktabar juga mengungkap peluang terhadap amanat pembelanjaan APBD sebesar 40 persen untuk produk dalam negeri khususnya produk lokal. Hal itu telah ditindaklanjuti dengan membuat katalog lokal dan mengembangkan toko daring (marketplace) yang saat ini sudah menampung 200 ribu pelaku UMKM.
Dalam kesempatan itu, Ketua Program Studi Akuntansi FEB Untirta Ahmadi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi hendaknya mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Menurutnya, hampir 90 persen industri di Indonesia masih tergantung impor bahan baku dan tersandera mata uang asing untuk pembayarannya.
“Untuk mendukung keberlangsungan dan mengurangi ketergantungan pada mata uang tertentu khususnya dolar digunakan LCS (Local Currency Settlement) untuk memelihara hubungan dan keberlangsungan hubungan dagang,” kata Ahmadi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat menyinggung perkembangan ekonomi global akibat perkembangan geopolitik. Saat ini beberapa negara membatasi pasokan barang sehingga memicu inflasi.
Menurutnya, perekonomian Provinsi Banten pada Triwulan I Tahun 2022 tumbuh sebesar 4,9 persen. Realisasi investasi asing (PMA) berada di peringkat 6 Nasional dengan nilai sekitar $712 Dola AS. Sedangkan realisasi investasi dalam negeri (PMDN) berada di peringkat 7 Nasional dengan nilai sekitar Rp 6 triliun.
“Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) peringkat 2 setelah DKI Jakarta. Penjualan online UMKM tertinggi di Indonesia,” Imaduddin Sahabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Dua strategi kebijakan investasi Pemprov Banten, pertama memelihara industri yang ada di Provinsi Banten agar tidak meninggalkan Provinsi Banten. Kedua, kita mengundang investasi yang sebesar besarnya,” kata Al Muktabar saat menjadi Pembicara Utama dalam Seminar pertumbuhan ekonomi di Banten di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Senin.
Baca juga: Polda Banten angkat budaya lokal semarakan HUT Bhayangkara ke-76
Menurut Al Muktabar, di Provinsi Banten saat ini ada 14 kawasan industri yang diisi oleh 4000 lebih industri besar dan menengah. Bila ditambah dengan UMKM bisa mencapai puluhan ribu pelaku usaha. Menjadi modal untuk pemulihan ekonomi Provinsi Banten dan Indonesia pada umumnya.
Ia mengatakan, ekonomi berkelanjutan (green economy) membutuhkan kearifan untuk bersahabat dengan alam. Dalam rangka menyongsong ekonomi hijau, pemanfaatan digitalisasi cukup baik.
Menurutnya,terjadi efisiensi yang cukup baik. Bisa dikembangkan menjadi mudah, murah, dan cepat. Dengan melandainya pandemi, meski belum bebas agenda pemulihan ekonomi terus dipacu.
“Kita harus sekuat-kuatnya memanfaatkan potensi kita. Saat ini kondisinya terus membaik. Ekonomi digital di Tangerang cukup baik,” kata Al Muktabar.
Al Muktabar juga mengungkap peluang terhadap amanat pembelanjaan APBD sebesar 40 persen untuk produk dalam negeri khususnya produk lokal. Hal itu telah ditindaklanjuti dengan membuat katalog lokal dan mengembangkan toko daring (marketplace) yang saat ini sudah menampung 200 ribu pelaku UMKM.
Dalam kesempatan itu, Ketua Program Studi Akuntansi FEB Untirta Ahmadi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi hendaknya mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Menurutnya, hampir 90 persen industri di Indonesia masih tergantung impor bahan baku dan tersandera mata uang asing untuk pembayarannya.
“Untuk mendukung keberlangsungan dan mengurangi ketergantungan pada mata uang tertentu khususnya dolar digunakan LCS (Local Currency Settlement) untuk memelihara hubungan dan keberlangsungan hubungan dagang,” kata Ahmadi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat menyinggung perkembangan ekonomi global akibat perkembangan geopolitik. Saat ini beberapa negara membatasi pasokan barang sehingga memicu inflasi.
Menurutnya, perekonomian Provinsi Banten pada Triwulan I Tahun 2022 tumbuh sebesar 4,9 persen. Realisasi investasi asing (PMA) berada di peringkat 6 Nasional dengan nilai sekitar $712 Dola AS. Sedangkan realisasi investasi dalam negeri (PMDN) berada di peringkat 7 Nasional dengan nilai sekitar Rp 6 triliun.
“Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) peringkat 2 setelah DKI Jakarta. Penjualan online UMKM tertinggi di Indonesia,” Imaduddin Sahabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022