Serang, 9/12 (Antara) - Jumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Banten masih belum ideal jika dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk sekitar 11 juta jiwa, dengan hanya 233 puskesmas di wilayah Banten.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardoyo di Serang, Selasa mengatakan, isu strategis bidang kesehatan di Banten saat ini terkait angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan gizi buruk relatif lebih baik karena ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, pemerataan sarana kesehatan di Banten masih belum seimbang seperti puskesmas dan rumah sakit terutama di wilayah selatan.

"Jumlah puskesmas di Banten ada sekitar 233 dan ada penambahan dua tahun ini. Dilihat dari jumlah penduduk jelas masih kekurangn," kata Sigit Wardoyo saat sosialisasi bidang kesehatan di Banten.

Ia mengatakan, idelanya puskesmas yang ada saat ini satu puskesmas rata-rata harus melayani kurang lebih 30 ribu penduduk. Maka jika jumlah penduduk Banten saat ini sekitar 11 juta, masih banyak kekurangan jumlah puskesmas di Banten.

"Kami juga mendorong kabupaten/kota di Banten untuk menambah jumlah puskesmas. Dengan harapan pelayanan kesehatan masyarakat bisa merata dan terjangkau," kata Sigit.

Begitu juga dengan rumah sakit yang ada di Banten saat ini, kata Sigit, masih belum ada pemerataan terutana di wilayah Lebak dan Pandeglang yang sangat terbatas jumlahnya.

Menurut Sigit, jumlah Rumah Sakit (RS) yang ada di Banten ada 93 rumah sakit swasta, 11 RS pemerintah dan dua RS TNI.

"Penyebaran RS ini sangat timpang, di Pandeglang hanya satu RS di lain pihak di wilayah Tangerang cukup banyak," katanya.

Ia mengatakan, di Kabupaten Tangerang misalnya ada sekitar 30 Rumah Sakit. Sedangkan di wilayah Selatan Banten seperti Lebak dan Pandeglang, masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan pelayanan rumah sakit karena jumlahnya yang terbatas serta jarak tempuh yang sangat jauh.

"Ini menjadi bagian perhatian kami ke depannya, bagaimana masyarakat bisa memperoleh layanan kesehatan yang baik," kata Sigit.

Masalah lainnya terkait kendala dalam pelayanan kesehatan yakni tenaga kesehatan yang masih sangat kurang, karena terkendala dan terbatas dalam pengangkatan tenaga medis.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Banten Iman Santoso mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pembinaan dalam pelayanan dasar kesehatan pada masyarakat, dengan meningkatkan persentase Rumah Sakit Daerah dan Swasta yang melayani penduduk miskin, meningkatkan persentase puskesmas yang bisa melakukan rawat inap serta pembinaan masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014