Pemerintah Kabupaten Lebak,Provinsi Banten mengoptimalkan promosi produk kerajinan masyarakat Badui untuk mendukung sektor pariwisata di daerah itu.
 
"Kita belum lama ini mempromosikan produk kerajinan warga Badui pada pameran Investment Trede & Tourist ( ITT) Expo 2022 Artha Gading, Jakarta, " kata Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Luli Agustinah di Lebak, Senin.
 
Promosi produk kerajinan masyarakat Badui merupakan potensi untuk mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Lebak.

Baca juga: BPBD Lebak imbau nelayan waspada gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda Selatan
 
Selama ini , kebijakan pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan sektor pariwisata, karena memiliki daya ungkit cukup besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan lapangan pekerjaan.
 
Pihaknya mempromosikan aneka kerajinan masyarakat Badui pada even pameran yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten.
 
Selain itu juga promosi ke luar daerah, termasuk pada pameran ITT dan PRJ di Jakarta.
 
"Kami berharap dengan promosi itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Badui, " kata Luli.
 
Produk aneka kerajinan masyarakat Badui seperti suvenir, tas koja, baju kampret, batik, ikat kepala atau lomar, kain tenun, labeur jahe, gula aren dan selendang.
 
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menggunakan baju kampret khas Badui pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2021.
 
Selama ini, kata dia, produk aneka kerajinan Badui dikenal masyarakat luas dan dijual dengan harga mulai Rp10 ribu hingga Rp1, 5 juta.
 
"Kami mempromosikan produk adat Badui itu bisa menembus pasar domestik dan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat adat, " katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, sejumlah perajin masyarakat Badui mengaku mereka sangat terbantu adanya promosi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak, sehingga mendorong peningkatan pendapatan ekonomi juga bisa mendatangkan pengunjung wisatawan.
 
Selama ini, banyak pengunjung wisatawan ke kawasan masyarakat Badui membeli produk kerajinan kain tenun dan tas koja.
 
"Kami mengikuti promosi pada kegiatan pameran ITT di Jakarta hingga omzet pendapatan mencapai Rp15 juta/ hari, " kata Amir (45) seorang perajin Badui.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022