Jakarta (Antara News) - Komisaris Utama PT Wangge Flores Setiawan (WFS) Okky Setiawan mengharapkan pembangunan storage BBM di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur  dapat berjalan lancar meskipun terdapat ganjalan.


Okky dalam siaran pers yang diterima Antara, Senin, menyebutkan pemerintah Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur sebelumnya telah memberi dukungan pada PT Wangge Flores Setiawan (WFS) untuk membangun storage tank BBM solar berkapasitas 10.000 KL dengan nilai investasi 64 juta dolar AS atau setara Rp776,5 miliar.

Dukungan tersebut dituangkan kedalam surat yang ditandatangani  Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera tanggal 20 Oktober 2014 dengan nomor BO.21/350/SKKA/2014. Surat ini merupakan tindak lanjut atas surat yang disampaikan pihak WFS sebelumnya kepada Bupati Sikka, tanggal 9 Oktober 2014, yang ditandatangani Dirut WFS Don Bosco M Wangge.

Surat Bupati yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Wangge Flores Setiawan ini menyebutkan, Kabupaten Sikka merupakan salah satu kabupaten di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang memiliki akses sangat terbuka di wilayah Indonesia Timur yang dalam pelaksanaan pembangunan membutuhkan bahan bakar minyak dalam jumlah cukup banyak. Karena itu, paling strategis bila dibangun storage tank BBM solar berkapasitas kurang lebih 10.000 KL untuk dapat melayani Indonesia Timur maupun negara tetangga seperti Timor Leste, Papua Nugini, dan Australia utara.

Kehadiran storage tank ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja maupun untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah  (PAD) Kabupaten Sikka. Disebutkan pula dalam suratnya bahwa bupati menunjuk PT WFS untuk melaksanakan proyek.

Sehubungan dengan surat dari Direktur Utama PT Wangge Flores Setiawan tanggal 9 Oktober 2014, maka PT Wangge Flores Setiawan ditunjuk untuk dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sikka merealisasikan rencana pembangunan Storage Tank BBM Solar berkapasitas 10.000 KL.

Pada bagian akhir disebutkan bahwa untuk memperoleh Ijin Prinsip dan Ijin Lokasi, Bupati meminta pihak WFS terlebih dahulu membuat kerja sama dengan produsen dan kontraktor dalam mendukung proyek yang dimaksud , sedangkan untuk pembiayaan dapat menggunakan sistem multiyear atau Turn Key Project.

Terkait hal tersebut, menurut Okky, WFS telah menyiapkan sejumlah program secara matang dan telah menyampaikan secara langsung mengenai proyek tersebut di hadapan Bupati, pada 9 Oktober 2014, di Jakarta. "Bupati hadir langsung di Jakarta untuk mendengarkan pemaparan dari kami," katanya.

Okky mengaku pihaknya juga mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemkab untuk merealisasikan proyek ini. Namun, kata Okky, ada beberapa peristiwa yang cukup mengganjal berkaitan dengan proyek ini.

Pertama adalah adanya surat pengunduran diri dari Komisaris pada tanggal  27 Oktober 2014 dan juga pendiri WFS  Edison Agustinus Rera adalah Putra dari Bupati Sikka, namun dalam surat pengunduran diri ini tidak disebutkan alasannya.

Kejadian kedua adalah hilangnya laptop perusahaan dimana dalam laptop tersebut berisi semua data lengkap mengenai proyek.

"Saya sudah melaporkan ke pihak kepolisian atas kasus pencurian, karena dalam laptop itu terdapat roh dari proyek kami.  Pelakunya kini sudah ditahan di Polsek Setiabudi sejak 17 November," kata Okky.

"Saya jadi bertanya-tanya, ini ada apa sebenarnya.Semoga tidak ada konspirasi tertentu," kata Okky.

Dia berharap, kejadian-kejadian tersebut tidak mengganggu jalannya proyek yang telah dirancang dengan matang. Namun, pihaknya akan melakukan sejumlah klarifikasi, terutama terkait keaslian surat yang dikeluarkan Bupati Sikka dan surat-surat penting lainnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014