Jakarta (Antara News) - Managing Director AKR Land Development Widijanto menyatakan kesiapannya untuk mendorong pariwisata Sulawesi Selatan melalui kehadiran kawasan kota terpadu Grand Kawanua International City.

"Target kami Indonesia memiliki pangsa pasar 50 persen diantara 10 negara Asia Tenggara (ASEAN) diantaranya dengan menyelenggarakan event nasional dan internasional di kota Manado," kata Widijanto yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Badan Pariwisata Sulawesi Utara di Manado, Kamis.

Menurut dia objek wisata di Sulawesi Utara tidak kalah dibanding daerah-daerah lain di Indonesia, persoalannya sekarang ini bagaimana meningkatkan kunjungan wisata salah satunya dengan memperbesar paket MICE (meetings, intensives, conferences, dan events) di kawasan ini.

Dia mengatakan, Myanmar yang memiliki GDP di bawah 5 persen, melalui sektor pariwisata berhasil meningkatkan harga tanah negara tersebut menjadi tiga kalinya dalam waktu setahun.

Menurut Widijanto, potensi wisata daerah di Indonesia sangat banyak, untuk itu paket-paket MICE internasional yang ditawarkan jangan terfokus di Bali saja misalnya, tetapi juga daerah-daerah lainnya.

Persoalannya infrastruktur pendukung penyelenggaraan MICE di berbagai daerah terkadang belum mendukung apalagi untuk skala internasional butuh ruang konferensi lebih luas, ruang kamar hotel berskala internasional yang memadai, transportasi, dan lain sebagainya.

Widijanto mengatakan, Malaysia dan Singapura sangat gencar mempromosikan wisata mereka, padahal yang mereka jual sebagian besar merupakan produk-produk yang sudah ada di Indonesia seperti batik, keindahan pantai, hanya saja mereka mampu mengemasnya untuk menarik wisatawan.

Manado sendiri memiliki keindahan taman laut Bunaken, pegunungan, dan danau eksotis tidak kalah dengan daerah lain. Bahkan memiliki berbagai spesies laut yang tidak ditemui di dunia. Tentunya itu membutuhkan dukungan promosi.

"Saat ini sudah ada program di 10 kota tujuan wisata untuk meningkatkan kunjungan, serta Manado menempati posisi nomor dua. Salah satu yang digelar event internasional World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) di Grand Kawanua Manado pada Juni 2014," kata Widijanto.

Kegiatan yang juga mendapat dukungan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang diikuti 121 negara. Saat itu tidak hanya Novotel Grand Kawanua yang kebanjiran tamu, tetapi seluruh hotel full book selama penyelenggaraan, kata Widijanto.

Widijanto saat awal mengembangkan Grand Kawanua yang dilengkapi fasilitas convention centre, lapangan golf, hotel berstandar internasional ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisata di Provinsi Sulawesi Utara, bahkan di Grand Kawanua sudah berdiri bangunan sekretariat CTI.

Widijanto menjelaskan, CTI dibentuk untuk menyelamatkan terumbu karang diberbagai belahan negara di dunia, untuk itu dibentuk sekretariat tetap bertempat di Grand Kawanua City Manado sebagai sumber data, pusat pelatihan, serta koordinasi tingkat regional dan nasional.

"Tujuan kita membangun Grand Kawanua City agar daerah dapat menciptakan pendapatan dari sektor pariwisata, peluang pekerjaan, serta tujuan akhirnya ekonomi negara akan berkembangg," tutur Widijanto.

Widijanto mengatakan, dampak dari kegiatan MICE di Manado saat ini dapat dilihat dari meningkatnya frekuensi penerbangan nasional dan internasional, pendapatan daerah dari pajak juga meningkat, serta ekonomi masyarakat juga semakin bertumbuh.

Widijanto mengatakan, AKR Land Development investasi Rp300 miliar untuk mendukung investasi pemerintah yang diperkirakan senilai Rp2 triliun berupa pembangunan infrastruktur seperti tol Manado - Bitung, pembangunan pelabuhan laut Bitung, serta pembangkit listrik tenaga panas bumi di Lahendong Sulawesi utara.

Grand Kawanua International City dibangun di atas lahan seluas 300 hektar di dalamnya terdiri dari 180 hektar untuk perumahan rencananya diisi 4000 unit rumah yang dipasarkan dengan harga mulai Rp400 juta, lapangan golf internasional 18 lubang, convention centre, Hotel Novotel Grand Kawanua, CTI, mall tengah fitting out, ruko, wedding chapel dan fasilitas lainnya.

"Kami juga dalam waktu dekat akan membangun apartemen di kawasan ini sebagai antisipasi permintaan hunian dalam waktu dua tahun ke depan," kata Widijanto.

    

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014