Museum Prabu Geusan Ulun, merupakan salah satu tempat wisata sejarah di Sumedang yang sangat kental akan adat dan budayanya.

"Ingin mengenalkan kepada anak didik tentang Sejarah Adat dan Kebudayaan Sumedang", kata Memed, Kepala Sekolah SDN Cimukti.

Baca juga: Keturunan Raden Aria Wangsakara berkunjung ke Keraton Sumedang Larang

Ia juga menjelaskan, keberadaan tempat Sekolah SDN Cimukti Kecamatan Jati Gede, terletak paling ujung Sumedang, membuat banyak siswanya yang tidak tahu tentang sejarah Sumedang.

Lanjutnya, sehingga mengajak Siswa untuk menambah wawasan dan mengenal Sejarah dengan berkunjung ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang yang di bantu pemandu Museum.

Berkunjung ke Museum merupakan rutinitas SDN Cimukti guna memperkenalkan Sejarah Sumedang kepada Siswanya.

"Dari Semenjak Covid 19 saja tidak kesini, biasanya Satu Tahun sekali", Ujar Memed.

Memed juga berharap, semoga para siswa, baik dari lokal maupun luar daerah, bisa lebih mengenal Sejarah Sumedang.
Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang


Bukan hanya untuk berwisata semata, dan ada juga untuk bahan tugas pelajaran Sekolah.

"Kita kesini berlima, untuk melaksanakan tugas pelajaran Sekolah untuk ketempat bersejarah", Ujar Elis, Siswi SMKS YPIB Tanjung Sari.

Dari semenjak di longgar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan masuk Sekolah, banyak pengunjung dari kalangan Pelajar yang datang ke Museum.

"Kebanyakan Pengunjung dari Anak Sekolah atau Pelajar", Kata Dewi, Petugas Museum.

Museum Prabu Geusan Ulun mulai dibuka pukul 08.00 hingga 14.00, adapun untuk hari Senin dan Jumat tutup atau tidak di buka untuk umum.

Adapun biaya tiket masuk sangat terjangkau mulai dari dua hingga sepuluh ribu.

 "Anak sebesar 2.000, dewasa 3.000, sedangkan untuk turis asing di tarif 10.000", ujarnya.

Untuk saat ini, pengunjung yang datang terbilang ramai mencapai 300 Orang per harinya.

Pewarta: Lukman Fauzi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022