Sebagian keturunan Raden Aria Wangsakara melakukan kunjungan ke Keraton Sumedang Larang untuk mempererat tali silaturahim dan menjaga kelestarian budaya leluhur.

"Raden Aria Wangsakara adalah cucunya Pangeran Geusan Ulun, dan kami sebagian dari keturunannya ingin mempeerta tali silaturahmi", kata Bayu, salah seorang keturunan Raden Aryawasangkara dari Tangerang

Baca juga: Masjid Adzikri Muruy Menes tetap kokoh meski usaianya satu abad lebih

Bayu juga menjelaskan, tujuannya kunjungannya tersebut ingin belajar lebih dalam tentang liungan budaya olahraga tradisional panahan yang namanya "endong panahan" Sumedang, apalagi pada saat perlombaan kemarin di Bandung menjadi juara umum.

Karena banyak panahan yang handal di Sumedang, sehingga keturunan Aryawasangkara ingin mempelajari untuk di transferkan ke generasi yang akan datang untuk di wilayah Tangerang.
Kunjungan keturungan ke Keraton Sumedang Larang. (Foto Antara/Lukman Fauzi)


"Kami ingin pelajari tradisional panahan buat di transferkan ke generasi yang ada di Tangerang supaya tidak buta dengan kearifan lokal, budaya dan sejarah", ujar Bayu

Sebagian dari keturunan Raden Aria Wangsakara dari Tangerang juga akan ikut bergabung dalam memeriahkan Hari Jadi Sumedang yang Ke-444.

"Semoga generasi yang akan datang tidak putus atau melupakan sejarah dan budaya", harapnya.

Adapun pihak keraton sangat antusias menyambut baik kedatangan dari Tangerang untuk silaturahim sekaligus melestarikan sejarah olahraga tradisional panahan.

"Kita antusias dan merasa sangat gembira kedatangan dari Tangerang", kata penata keraton,  Andi.

Ia juga berharap semoga olahraga tradisional panahan bisa berkembang khususnya di Tangerang, dan di Banten secara umum.

Pewarta: Lukman Fauzi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022