Serang (AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten sedang memperbanyak benih durian melalui Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBI TPH) setempat.

"Pengembangan perbenihan pohon durian melalui stek itu bertujuan peremajaan tanaman durian serta meningkatkan kualitas dan produksi buahnya," kata Kepala Kasi Produksi Buah dan Aneka Tanaman Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten Nurdin di Serang, Rabu.

Nurdin mengatakan Banten termasuk salah satu provinsi penghasil durian yang memiliki mutu yang tidak kalah dengan durian dari provinsi lain, khususnya durian dari Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten, karena itu pihaknya mengembangkan benih yang berkualitas.

Sementara itu, Kepala BBI TPH Banten Lucky Saptaji mengaku balai yang dipimpinnya saat ini sedang mengembangkan benih durian, alpukat dan jambu air citra dengan stek sebanyak 11.000 batang.

Berdasarkan hasil uji preferensi konsumen terhadap buah durian secara nasional, durian "Si Seupah" dari Pandeglang termasuk dalam kategori idiotipe durian nasional.

Lima kategori dalam diskripsi durian "Si Seupah" sesuai dengan indikator preferensi konsumen yang dilakukan oleh Tim Peneliti Durian dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbutrop) Solok di beberapa sentra dan daerah konsumen durian di Indonesia.

Sentra durian "Si Seupah" di Desa Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang. Durian ini diperkirakan berumur kurang lebih 70 tahun dengan tinggi tanaman mencapai 27 meter.

Selain itu di Kabupaten Lebak, Banten, petani di sana mengembangkan varietas durian "matahari" untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Durian "matahari" rasanya manis dan harganya tidak terlalu mahal, dan jika dibuka kulitnya tidak memiliki biji dan daging buahnya tebal," kata Suhendi, pemilik kebun durian di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Menurut dia, selama ini buah durian matahari merupakan produk unggulan lokal yang dikembangkan petani Leuwidamar.

"Selain rasanya manis, durian "matahari" juga tahan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman," kata Suhendi.

Ia menambahkan durian jenis tersebut sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Sentra durian lokal tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.

Karena daerah tersebut setiap tahun sebagai sentra penghasil durian terbesar di Banten, maka jika musim panen durian tiba, petani memasok keluar daerah, seperti Jakarta, Bogor, dan Tangerang.

Petani Kabupaten Lebak, Banten, mendirikan "desa wisata durian" untuk menarik pengunjung dari luar daerah sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Ia mengatakan pengembangan desa wisata durian saat ini memiliki areal tanaman seluas 20 hektare dengan populasi sebanyak 2.000 pohon. Mereka petani rata-rata menanam durian itu sebanyak 100 pohon per hektare dan jika musim panen bisa produksi sebanyak 20 buah per pohon.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014