Kantar Indonesia, Worldpanel Division baru saja merilis publikasi terbaru Brand Footprint Indonesia 2022 merupakan studi tahunan yang mengukur brand yang paling sering dibeli oleh konsumen.

and Footprint meliputi lebih dari 550 brand di lima sektor "fast moving consumer goods" (FMCG), yakni makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang sebut belum ada temuan kasus cacar monyet

Studi Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97 persen dari total rumah tangga baik di kota besar, kota kecil, dan daerah lainnya yang merepresentasikan 68 juta rumah tangga.  
 
Venu Madhav, Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division mengungkapkan, Selasa, pada tahun 2021, yang merupakan tahun kedua dalam masa pandemi, merupakan fase dimana konsumen sudah sangat dekat dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang terbilang sebagai new normal.

Mobilitas secara bertahap mulai kembali ke garis normal yang kemudian berdampak pada konsumsi masyarakat yang terus berubah, khususnya konsumsi produk FMCG.

Terlepas dari tren konsumsi yang terus berubah, kami turut bangga atas sebagian besar dari 100 brand teratas di industri FMCG Indonesia adalah brand yang sama seperti tahun lalu, menunjukkan bahwa upaya tim Pemasaran dan Penjualan brand-brand ini telah berhasil menyesuaikan fokus strateginya dan tetap relevan dengan perubahan kebutuhan konsumen.
 
Beberapa hasil studi dari Brand Footprint Indonesia 2021:
•    Lima kategori produk FMCG yang paling banyak dipilih konsumen, yakni mie instan, biskuit, kopi instan, deterjen, dan penyedap rasa memiliki kedekatan tersendiri bagi konsumen di Indonesia. Hal ini terlihat dari statistik yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia membeli produk dari kategori tersebut secara rutin, rata-rata sebanyak 35 kali dalam satu tahun.  
•    Indomie tetap memimpin di Indonesia sebagai brand yang paling dipilih konsumen dan mengamankan peringkatnya di tingkat global di posisi ke-8. Merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun ini, Indomie terus menjadi pilihan teratas bagi konsumen.
•    SoKlin juga tetap bertahan sebagai brand yang paling dipilih di sektor perawatan rumah dan tetap di 5 peringkat teratas di level FMCG. Kemampuannya untuk tetap dekat dengan konsumen ditunjukkan dengan menawarkan pilihan varian baru, seperti So Klin Antisep dan So Klin aroma Korea, sebagai portofolio tambahan untuk tetap relevan dengan konsumen.
•    Mama Lemon memenangkan predikat brand dengan pertumbuhan tercepat, CRP Mama Lemon meningkat sebesar 17% dan berhasil melesat naik dari posisi kelima tahun lalu.
•    Top Coffee berhasil menempati peringkat ke-2 Top Growing Brands dan peringkat ke-5 brand yang paling dipilih konsumen. Pencapaian ini terutama didorong oleh inovasi "Kopi Gula Aren" yang meningkatkan hampir 3 juta pembeli baru ke brand Top Coffee. Keberhasilan tersebut mencerminkan kemampuan brand untuk memenangkan pilihan konsumen dengan inovasi dan didukung oleh komunikasi yang relevan.
•    Sementara itu, Bear Brand menyabet penghargaan The Darkhorse Brand yang mengacu pada brand FMCG yang tumbuh paling cepat di peringkat 50-100. Bear Brand juga naik peringkat menjadi brand nomor 5 yang paling banyak dipilih di sektor produk susu, dua posisi lebih tinggi dari tahun lalu. Memanfaatkan lebih banyak momen dan kesempatan menjadi kunci sukses untuk memenangkan pilihan konsumen, terindikasi dari 6 juta pembeli baru yang membeli brand ini di tahun 2021.
 
Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division menjelaskan dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar mengacu pada sebuah matriks yang disebut Consumer Reach Point (CRP).

CRP merupakan matriks yang mengkalkulasikan jumlah rumah tangga yang membeli brand tertentu (penetrasi) dengan berapa kali brand tersebut dibeli (pilihan konsumen). Dalam kata lain, nilai CRP dapat menunjukkan seberapa dekat suatu brand dengan konsumen.  
 
Agar para brand dapat meningkatkan CRP dan menjadi lebih dekat dengan konsumennya, Kantar menyimpulkan ada lima kunci sukses yang dapat diterapkan:
1. More targets  
Dengan membuka akses untuk target konsumen yang lebih luas, maka brand dapat meningkatkan posisinya di pasar. Salah satu cara brand untuk menerapkan strategi ini adalah dengan menjawab kebutuhan dari target konsumen yang lebih luas, contohnya dari segi status sosial-ekonomi dan kelompok usia.  
2. More presence  
Brand dapat melakukan ekspansi secara geografis, untuk hadir lebih dekat dengan lebih banyak konsumen. Selain memperluas cakupan secara geografis, penting juga bagi brand untuk menerapkan strategi omnichannel dalam hal pemasaran.  
3. More categories  
Berinovasi di kategori baru dapat membantu brand untuk mengakomodir kebutuhan konsumen di luar portfolio yang selama ini sudah beredar.  
4. New needs  
Memahami kebutuhan baru dari konsumen secara tepat dapat membantu brand untuk mengidentifikasi oportuniti untuk mengembangkan brand lebih jauh.  
5. More moments  
Memperkuat relevansi brand di lebih banyak kesempatan dan momen tentunya akan mendorong konsumen untuk menggunakan produk dari brand tersebut. Dengan demikian, hubungan antara brand dan konsumen akan menjadi lebih dekat.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022