Pandeglang (AntaraBanten) - Tim Penggerak PKK Provinsi Banten menyalurkan bantuan kepada 25 pelajar di Kabupaten Pandeglang dengan nilai total Rp62,5 juta.

"Bantuan ini kita berikan dalam rangka pencanangan Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten Ayu Dewi Rano di Pandeglang, Senin.

PMU, kata dia, merupakan  rintisan wajib belajar (wajar) pendidikan dasar (dikdas) 12 tahun yang diharapkan bisa dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Banten.

Dari 25 siswa yang mendapat bantuan tersebut, delapan di antaranya merupakan murid madrasah aliyah negeri (MAN), tujuh siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), dan 10 siswa sekolah menengah atas (SMA).

Para pelajar yang mendapat bantuan merupakan siswa berprestasi dan berasal dari kalangan keluarga kurang mampu.

Ayu menyatakan wajar dikdas 12 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk meminimalisasi jumlah angka putus sekolah di seluruh Indonesia, termasuk Banten.

"Guna merealisasikan wajar dikdas 12 tahun itulah pemerintah mencanangkan PMU, dan kita dari jajaran Tim Penggerak PKK Provinsi Banten mendukung program tersebut," katanya.

Ia juga menyatakan manfaat program PMU dan wajar dikdas  untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara usia 16-18 tahun guna mendapat pendidikan menengah yang bermutu mencakup SMA, SMK, dan MA.

"Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Bupati Pandeglang berharap wajib belajar (wajar) pendidikan dasar (dikdas) 12 tahun dapat segera dilaksanakan di daerah tersebut.

"Wajar dikdas sembilan tahun sudah bisa dilaksanakan, saya berharap kita bisa melangkah ke wajar dikdas 12 tahun," katanya di Pandeglang, Senin.

Terkait dengan biaya wajar dikdas 12 tahun relatif mahal dan pemda harus menyediakan anggaran untuk bantuan operasional sekolah (BOS) daerah, menurut dia, hal bisa diupayakan secara bertahap.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014