Wali Kota Tangerang, Banten, Arief R Wismansyah mengatakan pemahaman terhadap literasi keuangan membuat seseorang menjadi selektif dalam berinvestasi dan mengantisipasi terjerumus dalam investasi bodong.
"Jangan mudah tergiur dengan pengembalian keuntungan yang besar dan tidak masuk akal, banyak kejadian bahwa itu skema ponzi, bahkan penipuan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam acara Edukasi Keuangan Mahasiswa Studi Pasar Modal yang digelar Pemerintah Kota Tangerang bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 Jakarta dan Banten secara daring, Senin.
Ia menjelaskan literasi keuangan menjadi salah satu modal utama untuk dapat mendukung seorang memiliki keputusan investasi yang baik.
Oleh karena itu, lanjutnya, sudah selayaknya literasi keuangan ditanamkan sejak dini, karena prosesnya tidak singkat, melainkan praktik yang harus dilakukan seumur hidup.
Dengan literasi keuangan yang tinggi, ia meyakini orang mampu mencapai berbagai tujuan keuangan dalam hidupnya. Tabungan pendidikan, dana pensiun, penggunaan utang yang benar, menjalankan bisnis, dan lain-lain bisa dilakukan secara tepat karena ada literasi keuangan.
"Mereka pun tidak akan bermasalah dengan uangnya di masa depan. Adik-adik mahasiswa akan lebih mengenal manajemen keuangan, terbiasa menabung, paham akan konsep investasi, serta memahami makna sedekah sebagai pembuka pintu rejeki," ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang juga memiliki program-program yang bisa mendukung dan memudahkan permodalan usaha.
"Program bantuan modal usaha bisa melalui Tangerang Berwirausaha, Program Bantuan Pinjaman Modal Tangerang Emas dan Bantuan Kredit Usaha Rakyat dengan sistem pinjaman yang ringan serta memudahkan masyarakat. Semua bisa diakses langsung oleh semua kalangan yang memang ingin merintis sebuah usaha," kata dia.
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Roberto Akyuwen menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggugah para milenial agar lebih terlibat dalam literasi atau pengetahuan keuangan maupun kehati-hatian dalam memilih investasi yang saat ini berkembang.
"Generasi muda atau kelompok usia produktif menjadi harapan untuk kemajuan Indonesia ke depannya, sehingga merupakan segmen yang betul-betul membutuhkan literasi atau pengetahuan keuangan yang memadai untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Jangan mudah tergiur dengan pengembalian keuntungan yang besar dan tidak masuk akal, banyak kejadian bahwa itu skema ponzi, bahkan penipuan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam acara Edukasi Keuangan Mahasiswa Studi Pasar Modal yang digelar Pemerintah Kota Tangerang bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 Jakarta dan Banten secara daring, Senin.
Ia menjelaskan literasi keuangan menjadi salah satu modal utama untuk dapat mendukung seorang memiliki keputusan investasi yang baik.
Oleh karena itu, lanjutnya, sudah selayaknya literasi keuangan ditanamkan sejak dini, karena prosesnya tidak singkat, melainkan praktik yang harus dilakukan seumur hidup.
Dengan literasi keuangan yang tinggi, ia meyakini orang mampu mencapai berbagai tujuan keuangan dalam hidupnya. Tabungan pendidikan, dana pensiun, penggunaan utang yang benar, menjalankan bisnis, dan lain-lain bisa dilakukan secara tepat karena ada literasi keuangan.
"Mereka pun tidak akan bermasalah dengan uangnya di masa depan. Adik-adik mahasiswa akan lebih mengenal manajemen keuangan, terbiasa menabung, paham akan konsep investasi, serta memahami makna sedekah sebagai pembuka pintu rejeki," ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang juga memiliki program-program yang bisa mendukung dan memudahkan permodalan usaha.
"Program bantuan modal usaha bisa melalui Tangerang Berwirausaha, Program Bantuan Pinjaman Modal Tangerang Emas dan Bantuan Kredit Usaha Rakyat dengan sistem pinjaman yang ringan serta memudahkan masyarakat. Semua bisa diakses langsung oleh semua kalangan yang memang ingin merintis sebuah usaha," kata dia.
Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Roberto Akyuwen menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggugah para milenial agar lebih terlibat dalam literasi atau pengetahuan keuangan maupun kehati-hatian dalam memilih investasi yang saat ini berkembang.
"Generasi muda atau kelompok usia produktif menjadi harapan untuk kemajuan Indonesia ke depannya, sehingga merupakan segmen yang betul-betul membutuhkan literasi atau pengetahuan keuangan yang memadai untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022