Serang (AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten mendorong masyarakat atau petani menanam melon golden, yaitu melon yang berwarna emas karena disukai konsumen selain rasanya enak dan manis, juga dari segi ekonomi sangat menguntungkan.

"Kami menganjurkan kalau ingin bercocok tanam buah melon sebaiknya jenis melon golden, karena sudah terbukti kualitasnya terbaik pada skala pasar nasional, dan pasarnya tidak hanya di Banten tetapi sudah menjangkau Jakarta, bahkan orang Bandung menyukai jenis melon ini," kata Kepala Produksi Buah dan Aneka Tanaman Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten Nurdin di Serang, Kamis.

Ia mengatakan melon jenis tersebut selain ekonomi, juga memiliki masa tanam yang sangat pendek, yaitu 60 hari sudah dapat dipanen, dan pasarnya menjanjikan.

Di Banten, kata Nurdin, pengusaha yang telah menanam melon golden dalam skala besar adalah Muhammad Iwan Subakti yang memiliki kebun melon di Dalung, Kota Serang.

Petani sukses ini menjadi petani inti dan saat ini memiliki 15 petani binaan yang memiliki sekitar 9.000 batang pohon.

Nurdin mengatakan wilayah Banten memiliki tanah yang cocok untuk melon, terutama di daerah pesisir karena punya agriklimat yang cocok untuk ditanami melon, dan wajar bila selama ini buah melon yang dihasilkan berkualitas tinggi.

Ia mengakui bahwa tidak banyak petani yang mau menggeluti usaha bercocok tanam melon, karena harus memiliki modal usaha yang cukup besar, yaitu untuk luas satu hektare saja petani harus merogok kantongnya antara Rp70 sampai Rp80 juta, sementara tidak banyak pihak bank yang mau memberikan modal untuk usaha tersebut.

"Inilah yang menjadi persoalan kenapa melon lambat berkembang di Banten, karena petani masih takut menanamkan modalnya diusaha tersebut, apalagi risiko kegagalannya cukup tinggi bila terserang penyakit atau hama," kata Nurdin.

Ia mengatakan jenis penyakit yang sering muncul pada tanaman melon adalah penyakit jamur atau cendawan dan kekeringan, namun bila dipelihara dengan baik sesuai dengan ketentuan, maka diyakini dapat terhindar dari hama dan penyakit.

Oleh karena itulah, kata dia, pihaknya akan secara kontinue memberikan pembinaan, teknologi dan budidaya menanam melon yang baik kepada petani.

Melon baru mampu dihasilkan Banten 7.497 kuintal pada 2010, menurun pada 2011 menjadi 5.428 kuintal, kemudian pada 2012 mengalkami peningkatan menjadi 9.416 kuintal, dan meningkat lagi pada 2013 menjadi 11.467 kuintal.

Wilayah penghasil melon terbanyak adalah Kota Cilegon yang pada 2013 luas panennya mencapai 45 hektare dengan hasil 8.364 kuintal, kemudian Kabupaten Pandeglang dengan luas panen 12 hektare menghasilkan 2.310 kuintal melon dan kota/kabupaten Serang dari luas panen 12 hektare menghasilkan melon 795 kuintal melon.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014