Pelari Indonesia Agus Prayogo, yang berhasil meraih medali perak nomor marathon putra SEA Games Vietnam, mengaku tidak memprediksi pelari Vietnam akan finis di depannya.
Berlari di kawasan Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Kamis, Agus mengatakan bahwa perlombaan berjalan dengan baik dari segi cuaca yang saat marathon berlangsung suhu berada di sekitar 21-23 derajat Celcius tetapi lembab.
Baca juga: SEA Games: Tim catur rapid putri Indonesia pastikan raih emas
"Dari segi cuaca jalan juga bagus banget sepanjang jalan bersih, cuman yang jadi masalah ternyata tuan rumah lebih siap, padahal catatan waktu saya lebih bagus daripada dia di SEA Games Filipina," kata Agus.
Pada SEA Games 2019 Agus, yang meraih emas, mencatatkan waktu 2 jam 26 menit 48 detik, sedangkan pada SEA Games ke-31 kali ini dia berhasil mencatatkan waktu lebih baik, yaitu 2 jam 25 menit 38 detik.
Agus berada di belakang pelari Vietnam yang finis di urutan pertama, Nguyen Thanh Hoang, dengan catatan waktu 2 jam 25 menit 8 detik. Sementara, urutan ketiga ditempati pelari Thailand dengan catatan waktu 2 jam 26 menit 4 detik.
"Salah satu pelari yang saya jaga dari Thailand karena memang dari segi catatan waktu terakhir dia di ranking satu di 2 jam 20," kata Agus.
"Justru yang tidak saya prediksi pelari baru dari tuan rumah dia lebih siap."
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh warga Indonesia yang telah mendukung saya pada hari ini, saya mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik saya ucapkan sekali lagi terima kasih," ujarnya menambahkan.
Agus menambah pundi-pundi medali Indonesia yang disumbangkan dari cabang atletik. Pada perlombaan sebelumnya, pelari Odekta Elvina Naibaho berhasil menyabet emas nomor marathon putri dan Hendro Yap meraih perak pada nomor jalan cepat putra.
Dengan begitu, cabang olahraga atletik SEA Games Vietnam telah mempersembahkan dua emas, lima perak dan empat perunggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Berlari di kawasan Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Kamis, Agus mengatakan bahwa perlombaan berjalan dengan baik dari segi cuaca yang saat marathon berlangsung suhu berada di sekitar 21-23 derajat Celcius tetapi lembab.
Baca juga: SEA Games: Tim catur rapid putri Indonesia pastikan raih emas
"Dari segi cuaca jalan juga bagus banget sepanjang jalan bersih, cuman yang jadi masalah ternyata tuan rumah lebih siap, padahal catatan waktu saya lebih bagus daripada dia di SEA Games Filipina," kata Agus.
Pada SEA Games 2019 Agus, yang meraih emas, mencatatkan waktu 2 jam 26 menit 48 detik, sedangkan pada SEA Games ke-31 kali ini dia berhasil mencatatkan waktu lebih baik, yaitu 2 jam 25 menit 38 detik.
Agus berada di belakang pelari Vietnam yang finis di urutan pertama, Nguyen Thanh Hoang, dengan catatan waktu 2 jam 25 menit 8 detik. Sementara, urutan ketiga ditempati pelari Thailand dengan catatan waktu 2 jam 26 menit 4 detik.
"Salah satu pelari yang saya jaga dari Thailand karena memang dari segi catatan waktu terakhir dia di ranking satu di 2 jam 20," kata Agus.
"Justru yang tidak saya prediksi pelari baru dari tuan rumah dia lebih siap."
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh warga Indonesia yang telah mendukung saya pada hari ini, saya mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik saya ucapkan sekali lagi terima kasih," ujarnya menambahkan.
Agus menambah pundi-pundi medali Indonesia yang disumbangkan dari cabang atletik. Pada perlombaan sebelumnya, pelari Odekta Elvina Naibaho berhasil menyabet emas nomor marathon putri dan Hendro Yap meraih perak pada nomor jalan cepat putra.
Dengan begitu, cabang olahraga atletik SEA Games Vietnam telah mempersembahkan dua emas, lima perak dan empat perunggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022