Serang (AntaraBanten) - Pawai budaya yang ditampilkan perwakilan delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten, menyemarakkan rangkaian HUT Banten ke-14 di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, Kamis.
Pawai budaya yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten tersebut, menampilkan seni dan budaya dari masing-masing kabupaten/kota seperti rampak bedug, barongsai, debus, pencak silat serta kesenian lain yang menjadi ciri khas di delapan kabupaten/kota di Banten.
Selain pawai budaya, sejumlah perwakilan SKPD di Provinsi Banten juga menampilkan kendaraan hias, disesuaikan dengan kondisi SKPD masing-masing di Provinsi Banten.
Perwakilan seni dan budaya serta kendaraan hias masing-masing daerah dan SKPD, melewati panggung utama yang ditempati Plt Gubernur Banten Rano Karno dan pejabat lainnya di depan KP3B Jalan Syeh Nawawi Al-Bantani.
Kepala Disbudpar Banten Endrawati mengatakan, peserta pawai budaya Banten terdiri dari tim arak-arakan perwakilan delapan kabupaten/kota, pawai kendaraan hias perwakilan SKPD di Pemprov Banten serta parade kendaraan antik dan motor gede.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas seni pertunjukan dalam bentuk karnaval bercirikan khasanah budaya lokal, serta menciptakan event yang menjadi ikon ekonomi kreatif sebagai daya tarik pariwisata," kata Endrawati.
Selain itu, kata dia, kegiatan pawai budaya Banten dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keragaman seni dan budaya Banten serta memotivasi masyarakat pelaku seni untuk menciptakan karya yang inovatif dan mampu berdaya saing di tingkat nasional.
"Melalui suguhan pawai budaya Banten, masyarakat akan lebih mengenal seni dan budaya Banten. Sehingga akan berdampak pada kecintaan dan minat untuk melestarikan seni dan budaya daerah," kata Endrawati
Sementara itu Plt Gubernur Banten mengatakan dalam rangka melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Banten, masyarakat Banten harus memiliki rasa bangga pada budaya negeri sendiri dengan membangkitkan minat masyarakat untuk lebih mencintai dan mengembangkan budaya daerah.
Selain itu menjadikan seni dan budaya Banten menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta mampu menciptakan ketahanan budaya terhadap budaya asing.
"Jadikan seni dan budaya Banten sebagai ekonomi kreatif," katanya.
Rano juga mengapresiasi bentuk nyata kerja sama pemerintah, pelaku seni dan lembaga yang punya kepedulian terhadap seni dan budaya Banten. Sehingga pada 23 Agustus 2014, Banten mencatatkan rekor MURI pada Festival Debus dengan peserta terbanyak.
Dalam rangkaian HUT Banten, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten bekerjasama dengan Galeri Nasional Indonesia, juga menyelenggarakan pameran koleksi galeri Nasional Indonesia hasil karya maestro Affandi dan Otto Djaya serta karya-karya perupa Banten pada Tanggal 2 sampai 11 Oktober 2014 di Pendopo Lama Gubernur Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
Pawai budaya yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten tersebut, menampilkan seni dan budaya dari masing-masing kabupaten/kota seperti rampak bedug, barongsai, debus, pencak silat serta kesenian lain yang menjadi ciri khas di delapan kabupaten/kota di Banten.
Selain pawai budaya, sejumlah perwakilan SKPD di Provinsi Banten juga menampilkan kendaraan hias, disesuaikan dengan kondisi SKPD masing-masing di Provinsi Banten.
Perwakilan seni dan budaya serta kendaraan hias masing-masing daerah dan SKPD, melewati panggung utama yang ditempati Plt Gubernur Banten Rano Karno dan pejabat lainnya di depan KP3B Jalan Syeh Nawawi Al-Bantani.
Kepala Disbudpar Banten Endrawati mengatakan, peserta pawai budaya Banten terdiri dari tim arak-arakan perwakilan delapan kabupaten/kota, pawai kendaraan hias perwakilan SKPD di Pemprov Banten serta parade kendaraan antik dan motor gede.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas seni pertunjukan dalam bentuk karnaval bercirikan khasanah budaya lokal, serta menciptakan event yang menjadi ikon ekonomi kreatif sebagai daya tarik pariwisata," kata Endrawati.
Selain itu, kata dia, kegiatan pawai budaya Banten dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keragaman seni dan budaya Banten serta memotivasi masyarakat pelaku seni untuk menciptakan karya yang inovatif dan mampu berdaya saing di tingkat nasional.
"Melalui suguhan pawai budaya Banten, masyarakat akan lebih mengenal seni dan budaya Banten. Sehingga akan berdampak pada kecintaan dan minat untuk melestarikan seni dan budaya daerah," kata Endrawati
Sementara itu Plt Gubernur Banten mengatakan dalam rangka melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Banten, masyarakat Banten harus memiliki rasa bangga pada budaya negeri sendiri dengan membangkitkan minat masyarakat untuk lebih mencintai dan mengembangkan budaya daerah.
Selain itu menjadikan seni dan budaya Banten menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta mampu menciptakan ketahanan budaya terhadap budaya asing.
"Jadikan seni dan budaya Banten sebagai ekonomi kreatif," katanya.
Rano juga mengapresiasi bentuk nyata kerja sama pemerintah, pelaku seni dan lembaga yang punya kepedulian terhadap seni dan budaya Banten. Sehingga pada 23 Agustus 2014, Banten mencatatkan rekor MURI pada Festival Debus dengan peserta terbanyak.
Dalam rangkaian HUT Banten, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten bekerjasama dengan Galeri Nasional Indonesia, juga menyelenggarakan pameran koleksi galeri Nasional Indonesia hasil karya maestro Affandi dan Otto Djaya serta karya-karya perupa Banten pada Tanggal 2 sampai 11 Oktober 2014 di Pendopo Lama Gubernur Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014