Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta agar angka kematian jamaah haji Indonesia yang masih tinggi mencapai dua orang per mil turun satu per mil.
"Pesan Menkes kepada saya untuk dijalankan. konsentrasi Menkes kepada jamaah haji pada angka kematian 10 tahun terakhir rata-rata dua orang per mil. Artinya, ini cukup tinggi," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sebanyak 295 calhaj Kabupaten Lebak siap berangkat ke tanah suci Mekah
Budi saat pembukaan bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 1443 H/2022 M mengatakan, Menkes meminta agar angka kematian tersebut diturunkan.
"Bahwa jamaah haji pergi dengan sehat idealnya pulang juga sehat. Maka petugas benar-benar menurunkan angka kematian ini," katanya.
Dia menjelaskan, salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia terkait kardiovaskular, selain itu juga berkaitan dengan penyakit saluran pernapasan.
"Kelelahan menjadi faktor utama kematian jamaah, khususnya jamaah yang punya komorbid dan risiko tinggi," kata dia.
Pada 2019 sekitar 400 jamaah haji meninggal dunia di Tanah Suci. Data dua per mil tersebut merupakan angka tertinggi di dunia. Dibandingkan India rata-rata per tahun hanya satu per mil sementara Malaysia 0,3 per mil.
Dia mengatakan, ada periode kritis dimulai pada hari ke 25 setelah pemberangkatan jamaah haji, di fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) jumlah kematian signifikan.
Para jamaah haji perlu diedukasi agar tidak memaksakan ibadah yang berlebihan terutama yang punya komorbid sebelum puncak haji.
"Maka saya minta edukasi jamaah kita. Kenapa banyak yang tumbang saat wukuf, setelah kita gali banyak jamaah sebelum wukuf melakukan aktivitas yang berlebihan," katanya.
Kalau edukasi tidak dilakukan, dikhawatirkan target penurunan angka kematian satu orang per mil tidak tercapai.
Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia tahun 2022 ini hanya 100.051 orang. Jumlah itu terdiri atas 92.825 kuota jamaah haji regular, 7.226 kuota jamaah haji khusus dan 1.901 kuota petugas. Kloter pertama diberangkatkan pada 4 Juni 2022 ke Madinah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Pesan Menkes kepada saya untuk dijalankan. konsentrasi Menkes kepada jamaah haji pada angka kematian 10 tahun terakhir rata-rata dua orang per mil. Artinya, ini cukup tinggi," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Sebanyak 295 calhaj Kabupaten Lebak siap berangkat ke tanah suci Mekah
Budi saat pembukaan bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 1443 H/2022 M mengatakan, Menkes meminta agar angka kematian tersebut diturunkan.
"Bahwa jamaah haji pergi dengan sehat idealnya pulang juga sehat. Maka petugas benar-benar menurunkan angka kematian ini," katanya.
Dia menjelaskan, salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia terkait kardiovaskular, selain itu juga berkaitan dengan penyakit saluran pernapasan.
"Kelelahan menjadi faktor utama kematian jamaah, khususnya jamaah yang punya komorbid dan risiko tinggi," kata dia.
Pada 2019 sekitar 400 jamaah haji meninggal dunia di Tanah Suci. Data dua per mil tersebut merupakan angka tertinggi di dunia. Dibandingkan India rata-rata per tahun hanya satu per mil sementara Malaysia 0,3 per mil.
Dia mengatakan, ada periode kritis dimulai pada hari ke 25 setelah pemberangkatan jamaah haji, di fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) jumlah kematian signifikan.
Para jamaah haji perlu diedukasi agar tidak memaksakan ibadah yang berlebihan terutama yang punya komorbid sebelum puncak haji.
"Maka saya minta edukasi jamaah kita. Kenapa banyak yang tumbang saat wukuf, setelah kita gali banyak jamaah sebelum wukuf melakukan aktivitas yang berlebihan," katanya.
Kalau edukasi tidak dilakukan, dikhawatirkan target penurunan angka kematian satu orang per mil tidak tercapai.
Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia tahun 2022 ini hanya 100.051 orang. Jumlah itu terdiri atas 92.825 kuota jamaah haji regular, 7.226 kuota jamaah haji khusus dan 1.901 kuota petugas. Kloter pertama diberangkatkan pada 4 Juni 2022 ke Madinah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022