Serang (AntaraBanten) - Upah nominal harian buruh tani di Provinsi Banten pada September 2014 mengalami peningkatan 0,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari Rp36.276 menjadi Rp36.358 per hari.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Jumat, mengatakan meningkatnya upah buruh pada bulan September tersebut berkaitan erat dengan membaiknya harga gabah di tingkat petani pada periode yang sama.
Harga gabah di tingkat petani baik harga gabah kering giling, gabah kering panen maupun gabah kualitas rendah mengalami peningkatan.
"Rata-rata harga gabah di tingkat petani pada September 2014 dibandingkan keadaan Agustus 2014 untuk Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 1,88 persen, Gabah Kering Panen (GKP) naik sebesar 2,15 persen, dan gabah kualitas rendah juga naik sebesar 9,55 persen," katanya.
Ia menyebutkan rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG Rp4.399 per kg, kualitas GKP Rp4.165 per kg dan gabah kualitas rendah rata-rata Rp4.023 per kg.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) tidak mengalami perubahan yakni sebesar Rp70.040 per hari. Namun secara riil mengalami penurunan sebesar 0,47 persen.
Ia mengatakan secara umum rata-rata upah nominal buruh tani naik, tapi secara riil mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibanding Agustus 2014 yaitu dari Rp32.145 menjadi Rp32.121/hari.
Sementara itu upah buruh bangunan (konstruksi) secara nominal tidak mengalami perubahan yakni Rp70.040/hari, namun secara riil, upah september 2014 dibanding Agustus 2014 turun sebesar 0,47 persen, yaitu dari Rp59.583 menjadi Rp59.300/hari.
Untuk upah pembantu rumah tangga per bulan, Suhaimi menyebutkan secara nominal, rata-rata upah pembantu rumah tangga naik sebesar 0,97 persen atau naik dari Rp472.488 menjadi Rp477.075/bulan.
Secara riil, upah September 2014 dibanding Agustus 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen, yaitu naik dari Rp401.946 menjadi Rp403.925/bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Jumat, mengatakan meningkatnya upah buruh pada bulan September tersebut berkaitan erat dengan membaiknya harga gabah di tingkat petani pada periode yang sama.
Harga gabah di tingkat petani baik harga gabah kering giling, gabah kering panen maupun gabah kualitas rendah mengalami peningkatan.
"Rata-rata harga gabah di tingkat petani pada September 2014 dibandingkan keadaan Agustus 2014 untuk Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 1,88 persen, Gabah Kering Panen (GKP) naik sebesar 2,15 persen, dan gabah kualitas rendah juga naik sebesar 9,55 persen," katanya.
Ia menyebutkan rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG Rp4.399 per kg, kualitas GKP Rp4.165 per kg dan gabah kualitas rendah rata-rata Rp4.023 per kg.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) tidak mengalami perubahan yakni sebesar Rp70.040 per hari. Namun secara riil mengalami penurunan sebesar 0,47 persen.
Ia mengatakan secara umum rata-rata upah nominal buruh tani naik, tapi secara riil mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibanding Agustus 2014 yaitu dari Rp32.145 menjadi Rp32.121/hari.
Sementara itu upah buruh bangunan (konstruksi) secara nominal tidak mengalami perubahan yakni Rp70.040/hari, namun secara riil, upah september 2014 dibanding Agustus 2014 turun sebesar 0,47 persen, yaitu dari Rp59.583 menjadi Rp59.300/hari.
Untuk upah pembantu rumah tangga per bulan, Suhaimi menyebutkan secara nominal, rata-rata upah pembantu rumah tangga naik sebesar 0,97 persen atau naik dari Rp472.488 menjadi Rp477.075/bulan.
Secara riil, upah September 2014 dibanding Agustus 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen, yaitu naik dari Rp401.946 menjadi Rp403.925/bulan.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014