Serang (AntaraBanten) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo menyatakan, untuk menekan maraknya kasus gizi buruk di berbagai pelosok di Banten pihaknya menggandeng ribuan kader Posyandu di berbagai pelosok untuk berperan aktif membantu korban gizi buruk.

"Cara seperti itu ternyata sangat efektif dan efisien karena setelah dikaji munculnya kasus gizi buruk secara umum akibat kurang pendidikan, kurang pengetahuan, serta kemiskinan dan akibat sulitnya akses ke pusat layanan kesehatan. Nah kehadiran para kader Posyandu dibutuhkan untuk membantu tindakan darurat mengatasi gizi buruk sekaligus memberi bimbingan berkelanjutan," katanya, di Serang, Rabu.

Menurut dia, saat ini tercatat ada 19.423 unit Posyandu aktif di berbagai peloso di Banten dengan kader terlatih sebanyak 116.145 orang yang tersebar di 3.546 desa di Provinsi Banten.

Khusus untuk program pemberantasan gizi buruk, katanya, pihaknya terus memonitor sebaran kasus gizi buruk seperti di wilayah Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang kemudian berkoordinasi dengan para kader di lokasi terdekat.

"Bila ditemukan kasus-kasus sangat serius maka langsung kita membuka pos bantuan untuk menopang unit-unit Posyandu yang ada dengan memberi bantuan obat serta makanan tambahan sekaligus memberi penerangan cara-cara mengatasi gizi buruk selama 90 hari secara berkelanjutan," katanya.

Hal senada diungkapkan Kepala Seksi Gizi Dinkes Provinsi Banten Tiara yang mengklaim pola tersebut terbukti mampu menekan kasus gizi buruk di Banten hingga mengalami penurunan setiap Tahunnya.

"Angka gizi buruk itu setiap tahunnya kita mengalami penurunan. Dari 2008, 2009 itu kemudian turun 0,9 lalu 0,68 sampai sekarang mencapai 0,64 persen," katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, kasus gizi buruk di Banten mencapai 1.433 balita dari total jumlah balita yang mencapai 1.124.758.

"Kami terus bersama kader Posyandu dan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita melakukan kegiatan rutin untuk memberi makanan tambahan, berupa kacang hijau maupun sayuran di daerah yang mengalami kasus-kasus gizi buruk," kata Tiara.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014