Jakarta (Antara News) - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) meresmikan "Tribute to Batik 2014" yang diselenggarakan di Pasaraya Blok M.


"Pak Jokowi langsung yang  meresmikan kegiatan yang bertemakan Pasar Klewer (pasar batik di Solo) pindah ke Pasaraya." kata Presiden Direktur Pasaraya Medina Latief di Jakarta, Jumat.

Dalam siaran pers yang diterima Jumat menyebutkan, Jokowi menyampaikan, batik merupakan produk industri kreatif indonesia berbasis budaya. 

Melalui batik semua rantai bisnis bergerak terutama industri kecil  seperti tenun ikat, sarung goyor, industri bordir, dan lain sebagainya.  

"Tetapi membutuhkan sentuhan–sentuhan berbagai pihak misalnya perancang, untuk memajukan usaha-usaha kecil atau mikro agar bisa dibawa ke tingkat yang lebih atas," ujar Jokowi.

"Apabila negara hadir disini, saya yakin kita akan mempunyai usaha-usaha kecil atau mikro yang akan tumbuh dengan pesatnya. Saya sangat menghargai apa yang telah dilakukan pak Abdul Latif sebagai Pemimpin Usaha Pasaraya selama ini," tambah Jokowi.

Jokowi begitu optimis akan kemampuan usaha-usaha kecil di Indonesia yang mempunyai kualitas akan bertumbuhan di masa depan. 

Jokowi mengharapkan para duta besar di Indonesia tidak lagi hanya melakukan diplomasi politik melainkan mulai mampu melakukan diplomasi dagang, sehingga bisa memperkenalkan, menjual, dan memasarkan produk-produk Usaha Kecil dan Menengah yang ada di desa-desa di Indonesia, sehingga mereka terdorong untuk dapat menghasilkan barang-barang yang berkualitas baik.

"Gagasan Pak Jokowi untuk mengembangkan industri kreatif memiliki visi yang begitu tajam dalam konsep dan pelaksanaan ekonomi kerakyatan dan industri kreatif," kata Medina Latief.  

"Hal ini akan membuat industri batik akan lebih cepat berkembang.” Lebih jauh disampaikan, Pasaraya sebagai institusi usaha pertama dan terbesar saat ini telah menginjak usia ke-41 tahun terus mengembangkan usaha barang-barang kerajinan dan industri kecil dari seluruh kepulauan nusantara.  

Pasaraya secara sungguh-sungguh terus mengembangkan usaha industri kecil dan kerajinan sebagai hasil budaya bangsa yang sekarang berkembang menjadi industri kreatif dengan konsep pembinaan berkelanjutan bersama para pengusaha kecil dari seluruh kepulauan di Nusantara. 

Tema Pasar Klewer Solo Pindah ke Jakarta di Pasaraya dipilih khusus untuk menyambut dan memeriahkan Hari Batik Nasional, tema ini juga menjadi bentuk cerminan kesetiaan penuh Pasaraya yang senapas dengan semboyan ‘Pride of Indonesia’, untuk tanpa henti mencintai, mendukung dan menghargai batik Indonesia yang bernilai seni tinggi. 

Batik, sebagai bagian dari karya seni dan budaya Indonesia adalah jiwa dari Pasaraya. Medina Latief yakinbahwa peran dan kiprah Paaraya selama 41 tahun beroperasi telah memberikan sumbangsih penting bagi kemajuan dunia batik Indonesia. 

"Kita sebagai bangsa Indonesia yang harus menjadi garda depan pecinta, pemakai dan pemasar produk-produk karya seni budaya sendiri," kata Medina.

Pasaraya Tribute to Batik 2014 menghadirkan koleksi batik terbaik dari kalangan industri kreatif batik Solo, namun juga dari Yogyakarta, Cirebon, Pekalongan dan Pesisir yang berjumlah lebih dari 80 pedagang batik. Koleksi batik ini juga dapat ditemui di Pusat Batik di venue Batik Nagara, Kendedes, Kampoeng Batik, Radja Batik, Kabaya Kabaya dan Rumainda di Pasaraya Blok M lantai 2 sejak tanggal 27 September hingga 2 November 2014. 

Selain itu, empat perancang busana terkemuka Indonesia; Chossy Latu, Carmanita, Didit Maulana dan Rinda Salmunikut memamerkan sejumlah karyanya yang khusus dikreasikan menyambut gelaran spesial ini. Penawaran istimewa diskon harga hingga 50 persen juga ditawarkan hingga akhir bulan Oktober 2014.

Kegiatan ini juga menghadirkan semarak kuliner kota batik di Dapuraya Pasaraya lantai lower ground. Festival kuliner ini memberikan kesempatan bagus bagi masyarakat luas untuk menikmati berbagai sajian makanan dan minuman nikmat dari berbagai kota sentra batik seperti Empal Gentong , Reska Cirebon, Tahu Gejrot , Tip Top – Cirebon, Serabi Solo , Wong Solo – Solo, Tempe Mendoan , Angkringan – solo, Lumpia Semarang, Reska -  Semarang, Bakpia Pia, Pathok – Yogya, Burung Dara, Terang Bulan -  Yogya, Nasi Jamblang, Ibu Surip – Cirebon, Nasi Lengko, Cirebon – Cirebon, Sate Kere, Cambut Ramba, Tengkleng, Timlo Solo - Ibu Diah – Solo, Mie Kadin – Yogya, Iga Bakar , Sate Kikil, Sate Bebek - Mbah Lamin – Semarang, Nasi Liwet, Gudeg - Yu' Jimah – Yogya, Tape Bakar Kinca Durian, Tape Bakar Keju Coklat, Tape Bakar Kacang Coklat - Mang Dadang – Cirebon dan Selat Solo, Pecel Nasi, Es Paya, Es Ketan Hitam - Iga Marwani – Solo.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014