Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten akan membangun terminal pengawasan lalu lintas kayu agar setiap hasil hutan yang keluar dari daerah tersebut bisa terdata.

"Pembangunan terminal pengawasan kayu itu sudah kita programkan, dan mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," kata Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten E Supriadi di Serang, Selasa.

Saat ini, kata dia, sedang dicari lokasi yang cocok, karena terminal tersebut harus berada di pinggir jalan yang dilalui setiap pengangkutan kayu.

"Memang agar sulit menentukan lokasinya. Kalau ingin setiap pengangkutan kayu terpantau, harus dibangun lebih dari satu unit terminal," ujarnya.

Ia juga menyatakan, saat ini masih kesulitan memperoleh data produksi kayu karena tidak ada laporan penembangan maupun pengangkutan.

Laporan yang masuk hanya sifatnya perkiraan saja, tidak ada data resmi masuk masuk ke Dishutubun Provinsi Banten.

"Laporan hasil produksi hanya ada dari PT Perhutani saja, sedangkan dari kebun perusahaan lain ataupun masyarakat sama tidak pernah ada," ujarnya.

Mengenai data tidak resmi, kata dia, berdasarkan laporan petugas, setiap hari tidak kurang dari 200 truk kayu dari berbagai kabupaten/kota di Banten diangkut ke panglong ataupun luar daerah.

"Muatan per truk rata-rata enam kubik, berarti dalam sehari kayu yang diangkut mencapai 1.200 meter kubik, tapi sekali lagi itu data perkiraan," ujarnya.

Mengenai jenis kayu, menurut dia, sebagian besar albasiah dan jabon, jenis itulah yang paling banyak dikembangkan oleh masyarakat di Provinsi Banten.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014