Serang (AntaraBanten) - Kebutuhan hewan qurban di Provinsi Banten jenis hewan sapi, kerbau, kambing dan domba sangat mencukupi.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Senin, mengatakan Dinas Pertanian Provinsi Banten dan juga kabupaten/kota sudah melakukan inventarisir dan monitoring kebutuhan hewan qurban untuk masyarakat di Provinsi Banten.

Selain ketersediaan yang ada di Banten berasal dari peternak masyarakat dan juga perusahaan, kebutuhan hewan qurban juga sudah diantisipasi suplai dari daerah luar jika kemungkinan masih kurang.

"Ketersediaan hewan qurban tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan ketersediaan tahun lalu. Kami juga sudah memonitor proses lalu-lintas dan juga kesehatan hewan untuk qurban itu," kata Eneng Nurcahyati didampingi Kepala Bidang Peternakan Distanak Banten Asep Nugraha.

Eneng mengatakan, ketersediaan hewan qurban tersebut yakni sapi potong sebanyak 9.260 ekor, kerbau 540 ekor, kambing 25.121 ekor dan domba sebanyak 24.302 ekor.

Sedangkan jumlah pemotongan hewan qurban pada 2013 lalu untuk sapi potong sebanyak 8.418 ekor, kerbau 491 ekor, kambing 22.836 ekor dan pemotongan hewan qurban jenis domba sebanyak 22.091 ekor.

Menurut Eneng, mengingat pemotongan hewan qurban di Banten selama ini masih dilakukan secara tradisional, serba darurat dan cenderung mengabaikan aspek higienis sanitasi, kesejahteraan hewan dan kesehatan lingkungan. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi secara intensif mengenai jaminan keamanan dan kelayakan daging hewan qurban kepada masyarakat.

"Kami juga kesulitan untuk mewujudkan keamanan dan kelayakan hewan qurban, karena tidak sebanding jumlah SDM dokter hewan yang bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan antemortem dan posmortem," katanya.

Eneng berharap masyarakat yang akan melakukan pemotongan hewan qurban, bisa memenuhi persyaratan dan ketentuan seperti hewan yang sehat, tidak cacat, cukup umur, tidak kurus dan jenis hewan jantan.

"Kami sudah melakukan sosialisasi mengenai hewan qurban serta pelatihan pemotongan dan praktek perobohan hewan qurban bagi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)," katanya.

Sementara itu Kabid Peternakan Distanak Banten Asep Nugraha mengatakan, upaya pelaksanaan pengawasan kesehatan hewan qurban yang dilaksanakan oleh tim monitoring dengan cara pemeriksaan kesehatan hewan qurban di lapak/pedagang. Kemudian pengawasan lalu-lintas hewan melalui penerbitan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) kabupaten/kota dan pemeriksaan SKKH dari daerah asal ternak.

"Kami juga mengantisipasi penyakit antrhax terhadap hewan qurban yang berasal dari wilayah endemis antrhax," kata Asep.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014