Lebak (AntaraBanten) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan program penanaman satu miliar pohon atau "One Billion Indonesian Tree" (OBIT) sebanyak enam juta pohon sehingga dapat mencegah kerusakan hutan dan lahan.

"Pelaksanaan Obit akan dilaksanakan serentak Oktober mendatang dan kami optimistis target enam juta pohon itu terealisasi di 28 kecamatan," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Lebak Kosim Ansori di Rangkasbitung, Jumat.

Ia mengatakan, selama tiga tahun terakhir program Obit di Kabupaten Lebak melebihi target karena partisipasi masyarakat melakukan gerakan penghijauan cukup tinggi.

Pemerintah daerah mendorong masyarakat agar mencintai gerakan penghijauan dengan menanam aneka jenis pohon keras.

Sebab gerakan penghijauan itu sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi manusia.

Penghijauan dapat mengantisipasi bencana alam, seperti banjir, longsor dan kekeringan.

Selain itu juga penghijauan dapat menguntungkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami terus mendorong warga melakukan penghijauan karena Lebak memiliki lahan hutan begitu luas," ujarnya.

Untuk mengatasi kerusakan hutan pihaknya melakukan gerakan rehabilitasi melalui Aksi Penanaman Serentak Indonesia, Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon, Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, dan Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree).

Dengan gerakan ini, kata dia, hutan kritis di Kabupaten Lebak terus berkurang.

Pada 2004 hutan kritis tercatat 36.500 hektare, namun kini berkurang menjadi 11.460 hektare.

"Saya kira menyusutnya lahan hutan kritis itu karena adanya gerakan penghijauan secara bersama-sama guna mencegah terjadi kerusakan lahan dan hutan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini penanaman jenis kayu-kayuan keras bisa menyumbangkan perekonomian masyarakat cukup besar, bahkan mencapai Rp10 miliar per tahun dengan jumlah 20.000 kubik dari akumulasi harga rata-rata Rp500 ribu per kubik.

"Kami terus meminta masyarakat agar gemar menanam aneka jenis kayu-kayuan karena dapat mensejahterakan ekonomi keluarga," katanya.

Ia menyebutkan, program Obit sebanyak enam juta pohon itu dipastikan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Selain itu juga dapat mengantisipasi kerusakan lahan dan hutan.

Program Obit itu dengan menyalurkan bantuan bibit tanaman keras di antaranya albazia, manglid, mahoni, jabon, pulai, jati dan tanaman hortikultura.

Bantuan tanaman tersebut dari hasil persemaian bibit kebun rakyat (KBR) melalui kelompok petani.

Bibit tanaman itu, kata dia, nantinya dibagikan pada masyarakat secara gratis untuk penghijauan hutan maupun daerah aliran sungai.

Gerakan penanaman pohon juga melibatkan BUMN, pelajar, perusahaan swasta, PNS, dan masyarakat.

"Kami berharap masyarakat dapat mencintai gemar menanam di lahan-lahan kosong maupun daerah aliran sungai," ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Desa Cirinten, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Samsudin, menyambut positif bantuan program Obit tersebut guna mengantisipasi kerusakan hutan dan lahan.

"Kami berharap bantuan bibit tanaman itu dapat mencegah bencana alam dan kerusakan hutan juga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014