Serang (AntaraBanten) - Produksi komoditas perkebunan rakyat di Provinsi Banten, mencapai 83.491 ton per tahun dari lahan seluas 154.430 hektare.

"Kita terus membina para petani yang mengembangkan komoditas perkebunan rakyat guna meningkatkan produksi karena permintaan pasar cukup tinggi," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten Suyitno, di Serang, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini prospek pengembangan budidaya perkebunan rakyat sangat menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu juga menciptakan lapangan pekerjaan juga dapat mengatasi kemiskinan.

Pemerintah Provinsi Banten komitmen membangun kesejahteraan melalui bantuan benih unggul untuk peremajaan tanaman perkebunan dalam upaya peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan data produksi perkebunan rakyat di Provinsi Banten tercatat 83.491 ton dengan produktivitas 783 ton dari luas lahan 154.430 hektare.

Dari produksi sebanyak 83.491 ton itu tersebar di enam daerah antara lain  Kabupaten Lebak 30.963 ton, Pandeglang 34.000 ton, Serang 10.767 ton, Kota Cilegon 2,091 ton, dan Kota Serang 381 ton.

Mereka mengembangkan 16 komoditas perkebunan rakyat yakni tanaman karet, kakao, kopi, aren, cengkih, pandan, panili, jarak pagar, teh, lada, kelapa, kelapa sawit, kapoklaga, pala dan kemiri.

"Semua perkebunan rakyat itu dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan, bahkan bisa memberangkatkan ibadah haji juga menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi," katanya.

Terbantu dengan adanya perkebunan milik rakyat itu tentu pertumbuhan ekonomi perdesaan begitu tumbuh," katanya.

Menurut dia, diperkirakan sektor perkebunan bisa menyerap tenaga kerja lokal sekitar 446.891 pekerja.

Masyarakat yang bekerja di perkebunan tersebut tentu ekonomi mereka sangat terbantu.

Pendapatan mereka mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena mereka bekerja dari pagi sampai sore hari. "Saya kira keberadaan perkebunan cukup besar membantu masyarakat untuk menerima lapangan kerja juga bisa menekan pengangguran," ujarnya.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di sektor perkebunan.

Sebab sektor perkebunan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan bisa mensejahterakan masyarakat setempat.

Selain itu juga pihaknya melakukan pembinaan kepada petani melalui bantuan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan.

Produksi perkebunan itu juga sebagian diekspor ke negara-negara Asean, Eropa dan Amerika Serikat, seperti komoditas karet.

"Kita setiap pekan bisa mengekspor karet melalui jasa perusahaan dari Jakarta dan Sumatera," katanya.

Kepala Dishutbun Kabupaten Lebak Kosim Ansori mengatakan pihaknya bekerja sama dengan petani untuk meremajakan komoditas perkebunan rakyat.

Saat ini, komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Lebak menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang diandalkan.

"Kami mendorong petani agar mengembangkan budidaya tanaman perkebunan guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014