Serang (AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten berupaya meningkatkan produksi jagung pada 2014 dengan meningkatkan luas tanam di lahan yang dapat dioptimasi agar tidak mengganggu lahan untuk komoditas strategis yaitu padi.

"Kami memang lebih fokus pada peningkatan produksi padi, namun tidak mengenyampingkan produksi jagung sebagai komoditi alternatif untuk meningkatkan pangan lokal," kata Kabid produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten Kanim Diyarna di Serang, Rabu.

Oleh sebab itu, kata Kanim, pada tahun 2014 sasaran produksi jagung sebesar 11.233 ton pipilan kering. Sedangkan capaian produksi berdasarkan angka ramalan I mencapai 10.983 ton pipilan kering.

Walaupun diramalkan produksi jagung 2014 itu akan mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2013, namun upaya peningkatan produksi tetap dilakukan dengan berbagai langkah antara lain melalui percepatan tanam, mengoptimalisasi dukungan sarana seperti benih, pupuk dan pestisida, juga mengoptimalkan sumerdaya manusia ditingkat lapang dalam pengawalan penerapan teknologi maupun bimbingan teknis lainnya.

Ia menjelaskan, penurunan produksi jagung pada 2014 tersebut disebabkan penurunan luas panen jagung 291 hektare atau 8,12 persen.

Ia menambahkan Menurunnya  produksi jagung di Banten sangat dipengaruhi oleh  penurunan luas panen jagung pada subround 1 tahun 2014 khususnya di Kabupaten Pandeglang yang mencapai 620 hektare atau  38,56 persen akibat adanya pergantian luas tanam ke komoditas  ubi kayu dan  belum terealisasinya dukungan program pada tahun 2014.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Tahun 2013, produksi jagung mengalami peningkatan yang cukup signifikan  yaitu  sebesar 22,60 persen bila dibandingkan produksi tahun 2012 dengan capaian produksi sebesar 12.038 ton pipilan kering.

Kenaikan produksi ini disebabkan oleh naiknya luas panen pada tahun 2013 sebesar 509 hektare atau sekitar 16,56 persen, disamping itu adanya peningkatan produktivitas jagung pada tahun 2013 sebesar 1,66 kuintal/hektare atau naik sebesar 5,20 persen. 

Ia menambahkan angka tersebut mustahil bisa dicapai tanpa usaha keras semua pihak, terutama para petugas di tingkat lapang dan petani pelaksanaan di lapangan serta peran aktif dari seluruh kepala perangkat daerah terkait, baik ditingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota.

"Untuk mendorong tingkat produksi, kami selalu berkoordinasi dengan instansi terkait agar peran aktif pemerintah kabupaten maupun kota untuk memberi perhatian khususnya dalam upaya percepatan tanam dan pengamanan produksi," kata Kanim.

Ia menambahkan dalam upaya pengamanan pencapaian produksi padi 2014, pihaknya bersama dengan  instansi terkait di tingkat provinsi melakukan pengawalan dan monitoring ke tingkat kabupaten/kota.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014