Serang (AntaraBanten) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Provinsi Banten terus mengembangkan perkebunan kakao guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami mengajak masyarakat agar gemar menanam perkebunan kakao karena nilai jual di pasaran cukup tinggi," kata Kepala Dishutbun Banten Suyitno di Serang, Rabu.   

Ia mengatakan, selama ini tanaman kakao merupakan komoditi unggulan petani di Provinsi Banten.

Namun, areal tanaman dan produktivitasnya itu relatif kecil, sehingga perlu dikembangkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Saat ini, jumlah lahan perkebunan kakao di Provinsi Banten tercatat 7.397,18 hektare dengan produksi 2.324 ton/tahun.

Dari 7.397,18 hektare itu diantaranya milik perkebunan swasta seluas 1.022,65 hektare dan rakyat seluas 6.374,53 hektare.

Bahkan, perkebunan kakao milik perusahaan itu sudah produksi.

Semua perkebunan kakao tersebut tersebar di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang.

"Kami terus mengembangkan tanaman kakao itu melalui bantuan-bantuan kepada kelompok tani agar areal tanaman kakao terus bertambah juga produksinya," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dishutbun Kabupaten Lebak Kosim Ansori mengatakan kualitas kakao Lebak hingga kini cukup baik dengan kader air antara 6-7 persen dibandingkan dari Pulau Sumatera.

Pemerintah daerah Banten mengembangkan komoditi kakao dengan memberikan benih gratis kepada petani.

Dengan pengembangan tersebut diharapkan ke depan Kabupaten Lebak dapat dijadikan daerah lumbung kakao.

Masyarakat menanam kakao di lokasi perbukitan, pegunungan serta berada 500 meter diatas permukaan laut, membuat tanaman tumbuh subur.

Saat ini pengembangan kakao di Lebak terdapat di  Kecamatan Gunungkencana, Banjarsari, Cileles, Cirinten dan Cijaku.

"Kami memiliki 55 kelompok tani yang mengembangkan tanaman kakao dan mereka petani bisa menjual hingga puluhan ton per bulan dengan harga Rp22.000 sampai Rp24.000 per Kg," ujarnya.

Sementara itu, seorang petani kakao warga Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Suhada  mengaku dirinya sangat terbantu oleh perusahaan yang menampung hasil komoditi perkebunan karena selama ini harga ditentukan oleh tengkulak.

"Dengan adanya penampungan itu tentu dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat juga akan menggairahkan untuk mengembangkan perkebunan kakao," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014