Serang (AntaraBanten) - Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten mengembangkan perpustakaan desa dan kelurahan guna mendorong gemar budaya membaca juga meningkatkan indeks pembangunan manusia.

"Kami setiap tahun menyalurkan bantuan buku-buku berikut rak untuk perpustakaan desa," kata Bidang Pembinaan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Banten Tri Djumargio di Serang, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah terus mengembangkan perpustakaan desa/kelurahan karena dinilai efektif untuk membangkitkan gemar budaya membaca di masyarakat.

Selama ini, minat orang membaca di Provinsi Banten mulai meningkat dengan terbukti banyak pelajar meraih prestasi bidang akademik di tingkat daerah maupun nasional.

Selain itu, juga banyak kelompok taman bacaan masyarakat (TBM).

Begitu pula oplah media cetak yang ada di Banten jumlahnya terus bertambah.

"Saya kira budaya membaca di Banten mulai meningkat akibat dampak positif perpustakaan itu," katanya.

Menurut dia, pihaknya setiap tahun mengalokasikan dana bantuan buku dan rak buku untuk perpustakaan desa dan kelurahan.

BPAD Provinsi Banten selama kurun lima tahun (2008-2012) telah menyalurkan bantuan buku dan rak buku kepada sebanyak 421 perpustakaan desa/kelurahan.

Dari 421 perpustakaan desa dan kelurahan itu antara lain Kabupaten Lebak 67, Kota Tangerang 49, Kabupaten Pandeglang 67, Kabupaten Serang 67, dan Kabupaten Tangerang 55 perpustakaan.

"Sementara di Kota Cilegon 41, Kota Serang 44, dan Kota Tangsel 31 perpustakaan," ujarnya.

Namun, jumlah bantuan tersebut relatif kecil dari 1.535 desa/kelurahan yang ada di Banten, katanya.

"Kami berharap lima tahun ke depan semua desa dan kelurahan di Banten sudah memiliki perpustakaan," katanya.

Ia menjelaskan untuk meningkatkan jumlah perpustakaan desa/kelurahan pihaknya terus berkoordinasi dengan DPRD masing-masing daerah.

Di samping itu juga kerja sama perpustakaan swasta/BUMN/LSM agar tidak bergantung pada APBD.

Meningkatkan koordinasi dengan BKD, Biro Hukum dan Perpustakaan Nasiaonal RI untuk percepatan pengangkatan dan pembinan jabatan fungsional pustakawan.

Selain itu, juga meningkatkan kualiats SDM melalui pendidikan latihan.

"Kami optimistis budaya gemar membaca di Banten meningkat jika terlayani perpustakaan desa/kelurahan itu," katanya.

Ketua Pengelola Perpustakaan Desa Sekarwangi, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak Rusli mengatakan masyarakat pedesaan di sini mulai tumbuh gemar membaca dengan banyak pengujung itu.

Diperkirakan masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan desa antara 300-400 orang per hari.

Menurut dia, pengunjung perpustakaan dari berbagai kalangan masyarakat, seperti pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, petani dan guru.

Selain itu, organisasi kepemudaan, santri pondok pesantren dan ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa setempat.

Tingginya pengunjung pembaca perpustakaan itu karena partisipasi masyarakat setempat terhadap pendidikan cukup tinggi, katanya.

Hal tersebut dapat dibuktikan tingkat pendidikan warga di sini rata-rata lulusan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Di samping itu, banyak berdiri pendidikan yang dikelola masyarakat, diantaranya pondok pesanten dan pendidikan anak usia dini.

"Kami terus mendorong masyarakat agar gemar membaca menjadikan budaya masyarakat karena manfaatnya cukup besar bagi peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sebab melalui bacaan orang akan terinspirasi untuk membangkitkan semangat dari tulisan bacaan buku itu," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014