Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan Polres Serang, segera mengungkap motif dan latar belakang pembunuhan yang dilakukan salah seorang suami bernama Supriyadi terhadap istri dan seorang anaknya di Kragilan Serang
"Polda Banten turut berduka cita ditengah bulan suci ramadhan mendengar kabar seorang istri dan anak meninggal dunia akibat aksi kekerasan dari orang tuanya sendiri," kata Kabid Humas Polda Banten Kombea Pol Shinto Silitonga saat mengunjungi lokasi kejadian di Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Jumat.
Baca juga: Kolonel Priyanto mengaku ingin lindungi anak buah alasan buang tubuh korban
Shinto mengatakan, Polda Banten dan Polres Serang akan segera membuka motif dan latar belakang pelaku. Sebelum pelaku melakukan aksinya, pelaku masih interaksi dengan keluarga sekitar pukul 00.30 WIB di depan rumahnya dan ngobrol seperti biasa.
"Dari keterangan keluarga dan beberapa saksi, tidak ditemukan adanya kelainan atau permasalahan dalam berkomunikasi antara pelaku dan korban," kata Shinto.
Shinto menyebut, saat kejadian pelaku menggorok istri dan salah seorang anaknya, diketahui oleh anaknya yang pertama berinisial lh (15). Usai melakukan asksinya pelaku diduga mencoba bunuh diri.
Shinto mengatakan, anak pelaku lh (15) berteriak meminta tolong kepada warga setelah melihat peristiwa pembunuhan tersebut. Kemudian warga melaporkan ke Polsek Kragilan dengan melakukan pertolongan pertama kepada pelaku yang bersimbah darah pada bagian tangan berupaya untuk dilarikan ke RS. Umum Drajat Prawiranegara.
Sedangkan korban dibawa RS. Bhayangkara Polda Banten untuk dilakukan autopsi.
"Sehingga kita bisa memastikan apa penyebab dan waktu kematian dari korban," kata Shinto.
Dari TKP, kata dia, diamankan 4 buah pisau yang berlumuran darah, untuk diuji secara scientifik invatigation oleh tim unit inafis dan identifikasi Polda Banten serta Polres Serang.
"Saat ini pelaku masih dirawat di RS. Umum Drajat Prawiranegara dan keadaannya sudah mulai membaik sehingga
kita akan dalami permasalahan pelaku serta nunggu hasil dari autopsi tim forensik," kata Shinto.
Supriyadi (44) seorang pedagang kain, warga Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, tega membunuh istri dan anaknya saat tidur di dalam kamar.
Istrinya berinisial TU (43) dan anaknya, DI (9), tewas usai dibunuh oleh Supriyadi menggunakan senjata tajam pada Jumat (8/4) sekitar pukul 01.30 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Polda Banten turut berduka cita ditengah bulan suci ramadhan mendengar kabar seorang istri dan anak meninggal dunia akibat aksi kekerasan dari orang tuanya sendiri," kata Kabid Humas Polda Banten Kombea Pol Shinto Silitonga saat mengunjungi lokasi kejadian di Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Jumat.
Baca juga: Kolonel Priyanto mengaku ingin lindungi anak buah alasan buang tubuh korban
Shinto mengatakan, Polda Banten dan Polres Serang akan segera membuka motif dan latar belakang pelaku. Sebelum pelaku melakukan aksinya, pelaku masih interaksi dengan keluarga sekitar pukul 00.30 WIB di depan rumahnya dan ngobrol seperti biasa.
"Dari keterangan keluarga dan beberapa saksi, tidak ditemukan adanya kelainan atau permasalahan dalam berkomunikasi antara pelaku dan korban," kata Shinto.
Shinto menyebut, saat kejadian pelaku menggorok istri dan salah seorang anaknya, diketahui oleh anaknya yang pertama berinisial lh (15). Usai melakukan asksinya pelaku diduga mencoba bunuh diri.
Shinto mengatakan, anak pelaku lh (15) berteriak meminta tolong kepada warga setelah melihat peristiwa pembunuhan tersebut. Kemudian warga melaporkan ke Polsek Kragilan dengan melakukan pertolongan pertama kepada pelaku yang bersimbah darah pada bagian tangan berupaya untuk dilarikan ke RS. Umum Drajat Prawiranegara.
Sedangkan korban dibawa RS. Bhayangkara Polda Banten untuk dilakukan autopsi.
"Sehingga kita bisa memastikan apa penyebab dan waktu kematian dari korban," kata Shinto.
Dari TKP, kata dia, diamankan 4 buah pisau yang berlumuran darah, untuk diuji secara scientifik invatigation oleh tim unit inafis dan identifikasi Polda Banten serta Polres Serang.
"Saat ini pelaku masih dirawat di RS. Umum Drajat Prawiranegara dan keadaannya sudah mulai membaik sehingga
kita akan dalami permasalahan pelaku serta nunggu hasil dari autopsi tim forensik," kata Shinto.
Supriyadi (44) seorang pedagang kain, warga Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, tega membunuh istri dan anaknya saat tidur di dalam kamar.
Istrinya berinisial TU (43) dan anaknya, DI (9), tewas usai dibunuh oleh Supriyadi menggunakan senjata tajam pada Jumat (8/4) sekitar pukul 01.30 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022