Global Wakaf-ACT meluncurkan program feed mill atau pabrik pakan hewan bernama Rintam Feed, yang berlokasi di Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Timur. Peluncuran dan peresmian program ini dihelat bersaamaan dengan acara Pembukaan InovTek Expo 2022 dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB pada Jumat (18/3/2022) lalu.
Rintam Feed dapat memproduksi pakan ternak berbahan dasar jagung, dedak, serta campuran lain. Kemudian mesin akan memproses bahan-bahan ini, melalui kontrol untuk memastikan kualitas, dan mengemasnya dengan baik.
Baca juga: Global Wakaf-ACT Kuatkan UMKM di Cianjur dengan Bantuan Usaha Wakaf
Kehadiran program ini merupakan wujud dukungan kepada potensi peternakan dan pertanian di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengutip data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Provinsi NTB merupakan salah satu dari 10 provinsi produsen jagung terbesar di Indonesia. Sehingga program ini berikhtiar memaksimalkan potensi tersebut.
“Target kita adalah integrasi. Jadi bagaimana petani jagung bisa mendapatkan nilai yang lebih besar, kemudian jagungnya diproduksi di wilayah NTB. Menjadi pakan, dan pakan ini diserap oleh peternakan di NTB. Hasilnya berupaka telur, dagingnya, dimakan oleh masyarakat NTB. Jadi sebuah kemandirian,” kata Presiden Global Wakaf Corporation (GWC) Cecep Wahyudin dalam keterangan tertulisnya.
Target produksi dari Rintam Feed yakni 1.000 ton pakan dalam waktu satu bulan. Pakan ini terdiri dari pakan jadi serta pakan konsentrat yang ditujukan untuk peternakan ayam petelur.
Selain memaksimalkan produksi, program pabrik pakan ini juga siap menyerap tenaga kerja di sekitar wilayah NTB. “Ini juga bagus membangun trust kepada masyarakat, bahwa produk wakaf itu tidak melulu musala, makam, dan masjid, tetapi juga kegiatan ekonomi,” ujar Cecep. Ia berharap program kali ini dapat menjadi pilot project, untuk nantinya diduplikasi di seluruh Indonesia yang memiliki potensi masing-masing.
Pemberdayaan menyasar dua elemen masyarakat yaitu petani jagung dalam teknis budidaya, peningkatan produksi, pengelolaan pascapanen, kontrol kualitas jagung pipil, kelembagaan, dan koperasi petani. Elemen kedua adalah peternak ayam petelur melalui teknis budidaya, efisiensi biaya operasional, peningkatan produksi telur, manajemen bisnis, dan pengelolaan keuangan bisnis.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah beserta jajan, turut hadir dan meresmikan program ini. Dalam sambutan InovTek Expo 2022, ia yakin bahwa riset sains dan teknologi merupakan kunci dari pembangunan. Karena itu, ia terus mendorong berbagai inovasi dalam berkembangnya riset dalam berbagai sektor, termasuk dalam pertanian agar bisa mengembangkan inovasi.
“Kita (selama ini) bangga menjual jagung kita, berkapal-kapal untuk kembali hanya setengah pakan ternak yang kita konsumsi sendiri di sini dengan harga lebih mahal,” tutur Zulkiefklimansyah. Ia pun mengapresiasi pabrik pakan dari Global Wakaf-ACT dan berharap kehadrian pabrik ini bisa membawa perubahan. “Mudah-mudahan peternakan NTB dapat maju, jika kita memiliki pabrik pengolahan pakan sendiri,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Rintam Feed dapat memproduksi pakan ternak berbahan dasar jagung, dedak, serta campuran lain. Kemudian mesin akan memproses bahan-bahan ini, melalui kontrol untuk memastikan kualitas, dan mengemasnya dengan baik.
Baca juga: Global Wakaf-ACT Kuatkan UMKM di Cianjur dengan Bantuan Usaha Wakaf
Kehadiran program ini merupakan wujud dukungan kepada potensi peternakan dan pertanian di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengutip data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Provinsi NTB merupakan salah satu dari 10 provinsi produsen jagung terbesar di Indonesia. Sehingga program ini berikhtiar memaksimalkan potensi tersebut.
“Target kita adalah integrasi. Jadi bagaimana petani jagung bisa mendapatkan nilai yang lebih besar, kemudian jagungnya diproduksi di wilayah NTB. Menjadi pakan, dan pakan ini diserap oleh peternakan di NTB. Hasilnya berupaka telur, dagingnya, dimakan oleh masyarakat NTB. Jadi sebuah kemandirian,” kata Presiden Global Wakaf Corporation (GWC) Cecep Wahyudin dalam keterangan tertulisnya.
Target produksi dari Rintam Feed yakni 1.000 ton pakan dalam waktu satu bulan. Pakan ini terdiri dari pakan jadi serta pakan konsentrat yang ditujukan untuk peternakan ayam petelur.
Selain memaksimalkan produksi, program pabrik pakan ini juga siap menyerap tenaga kerja di sekitar wilayah NTB. “Ini juga bagus membangun trust kepada masyarakat, bahwa produk wakaf itu tidak melulu musala, makam, dan masjid, tetapi juga kegiatan ekonomi,” ujar Cecep. Ia berharap program kali ini dapat menjadi pilot project, untuk nantinya diduplikasi di seluruh Indonesia yang memiliki potensi masing-masing.
Pemberdayaan menyasar dua elemen masyarakat yaitu petani jagung dalam teknis budidaya, peningkatan produksi, pengelolaan pascapanen, kontrol kualitas jagung pipil, kelembagaan, dan koperasi petani. Elemen kedua adalah peternak ayam petelur melalui teknis budidaya, efisiensi biaya operasional, peningkatan produksi telur, manajemen bisnis, dan pengelolaan keuangan bisnis.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah beserta jajan, turut hadir dan meresmikan program ini. Dalam sambutan InovTek Expo 2022, ia yakin bahwa riset sains dan teknologi merupakan kunci dari pembangunan. Karena itu, ia terus mendorong berbagai inovasi dalam berkembangnya riset dalam berbagai sektor, termasuk dalam pertanian agar bisa mengembangkan inovasi.
“Kita (selama ini) bangga menjual jagung kita, berkapal-kapal untuk kembali hanya setengah pakan ternak yang kita konsumsi sendiri di sini dengan harga lebih mahal,” tutur Zulkiefklimansyah. Ia pun mengapresiasi pabrik pakan dari Global Wakaf-ACT dan berharap kehadrian pabrik ini bisa membawa perubahan. “Mudah-mudahan peternakan NTB dapat maju, jika kita memiliki pabrik pengolahan pakan sendiri,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022