Serang (AntaraBanten) - Produksi padi di Provinsi Banten berdasarkan angka ramalan 1 tahun 2014 (ARAM 1 2014) diperkirakan turun 5,95 persen atay 124,01 ribu ton dibandingkan tahun 2013, yaitu dari 2,083 juta ton menjadi 1,960  juta ton GKG (gabah kering giling).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Senin, mengatakan penurunan produksi padi tahun 2014 lebih disebabkan penurunan ramalan luas panen padi sebesar 6,62 persen atau 26,06 ribu hektar.

Penurunan produksi tersebut lebih disebabkan oleh menurunnya ramalan produksi padi sawah sebesar 3,98 persen dan ramalan produksi padi ladang sebesar 35,93 persen, katanya.

Penurunan tersebut juga disebabkan oleh menurunnya luas panen padi sawah sebesar 3,77 persen atau 13,45 ribu hektare dan luas panen padi ladang sebsar 33,76 persen atau 12,60 ribu hektare.

Penurunan ramalan luas panen padi ladang sebesar 33,76 persen dibandingkan tahun 2013 disebabkan oleh  tidak terserapnya program perluasan areal tanam  (PAT)  padi ladang akibat berkurangnya benih padi ladang yang disediakan produsen sehingga program benih padi ladang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya seperti terjadi di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Tangerang.

Berbeda dengan luas panen, produktivitas padi pada ARAM 1 2014 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2013.      Menurut  ARAM  1 2014 produktivitas padi di Banten meningkat 0,71 persen bila dibandingkan tahun 2013 yaitu, dari 52,92 kuintal perhektare menjadi 53,30 kuintal perhektare.

"Selain kondisi iklim yang mendukung, peningkatan produktivitas ini dipengaruhi juga oleh program peningkatan produktivitas padi  melalui program SLPTT, khususnya padi sawah, yang dialokasikan cukup besar di tahun 2013 oleh instansi terkait.

Sementara itu produksi padi tahun 2013 (Angka Tetap) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 11,67  persen dibandingkan tahun 2012.  Peningkatan itu disebabkan oleh kenaikan luas panen padi tahun 2013 yang mencapai 31,07 ribu hektare atau sekitar 8,57 persen, kata Suhaimi.

Ia mengatakan peningkatan luas panen padi dipengaruhi oleh peningkatan luas panen padi sawah sebesar 22,51 ribu hektare atau 6,74 persen maupun luas panen padi ladang sebesar 8,56 ribu hektare atau sekitar 29,76 persen.

Sedangkan produktivitas padi tahun 2013 meningkat sebesar 1,47 kuintal per hektare atau sekitar 2,86 persen. Peningkatan ini sangat dipengaruhi oleh kenaikan produktivitas padi sawah sekitar 1,85 kuintal per hektare atau naik 3,49 persen maupun padi ladang sekitar 0,99 kuintal per hektare atau naik sebesar 2,96 persen.

Suhaimi menambahkan peningkatan luas panen dan produktivitas padi sawah selain karena adanya faktor cuaca kemarau basah selama tahun 2013 juga dipengaruhi oleh adanya program peningkatan produktivitas padi sawah melalui program Sekolah Lapang Pertanian Tanaman Terpadu (SLPTT) dan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) yang relatif lebih toleran terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Sedangkan, kenaikan luas panen padi ladang lebih banyak disebabkan adanya  carry over dari tahun 2012 yaitu, penanaman  padi ladang dilakukan di akhir tahun 2012 dan panen pada tahun 2013.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014