Tangerang (Antara News) - Omni Hospital Alam Sutra Kota Tangerang menyelenggarakan program edukasi dokter cilik "Aku Dokter Cilik" bagian dari program corporate social responsibility (CSR) ditujukan bagi anak-anak usia 4-12 tahun.


"Program ini diluncurkan bertepatan dengan hari anak nasional setiap 23 Juli ditujukan agar anak tertarik dengan profesi dokter serta mengajarkan gaya hidup sehat sejak dini," kata Direktur Omni Hospital Alam Sutera, dr. Senta Lucia, MM di Tangerang, Kamis.

Program yang akan diluncurkan secara berkelanjutan menunjukkan Omni Hospital sangat peduli terhadap anak-anak agar mereka dapat bermain sambil belajar, jelas Senta.

Program yang diluncurkan 15 Juni 2014 menempati ruangan khsusu di lantai 1 diselenggarakan seminggu dua kali gratis dapat diikuti semua anak-anak usia 4 - 12 tahun sampai saat ini sudah diikuti 500 anak dari berbagai daerah di Indonesia, jelas Senta.

Senta menjelaskan, setiap ruangan anak-anak akan diajak untuk bermain peran menjadi dokter dengan alat-alat yang menyerupai dengan yang digunakan dokter sesungguhnya.

"Seperti di Nursery Room anak-anak diajarkan merawat bayi dan mengganti popok, sedangkan di Emergency Room anak-anak dibekali pengetahuan mengenai dasar-dasar menolong saat terjadi kecelakaan," kata Senta.

"Kita juga punya Operating Theatre untuk mengajarkan anak cara cuci tangan yang benar, belajar anatomi tubuh, dan alat operasi. Kemudian kita juga memiliki Dentist Room untuk mengajarkan cara merawat gigi dan pengenalan struktur gigi. Serta Pharmacy Room di dalamnya diajarkan menyiapkan obat dan memasukan obat ke dalam kapsul," jelas Senta.

Setelah mengikuti program, anak-anak akan mendapat sertifikat dan tanda tugas sebagai "Aku Dokter Cilik" sehingga setelah itu diharapkan mereka memiliki sifat ringan tangan, serta mengembangkan minat dan bakat untuk menjadi dokter, kata Senta.

Lebih jauh Psikiater Omni Hospital Dr. Kresno Mulyadi, Sp. KJ mengatakan, program ini dirancang anak bermain sambil belajar, diantaranya anak diperkenalkan warna dan bentuk dalam tubuh manusia.

Kresno mengatakan, kasus-kasus kejiwaan anak yang ditangani OMNI sebagian besar merupakan anak berkebutuhan khusus seperti autis yang sebenarnya bisa sembuh asal ditangani dengan benar.

"Untuk anak autis pendekatan yang dilakukan sifatnya harus persuasif karena prinsipnya mereka tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya," jelas dia.

Kresna mengatakan, harus dipahami kepada orang tua bahwa dunia anak itu merupakan dunia bermain, sehingga sebagai tahap awal mereka harus diberikan keleluasaan untuk bermain sambil belajar.

Kresna mengatakan kecerdasan anak-anak jangan dilihat dari kecerdasan intelegensi semata-mata tetapi juga harus memiliki kecerdasan sosial (SQ), dengan demikian tidak terjadi lagi kasus-kasus saling bully di kalangan anak-anak apabila mereka saling menghargai.

"Secara emosional, anak-anak melihat profesi dokter sangat mulia. Melalui program ini kita ingin dorong rasa empati mereka. Kami juga ingin menunjukkan untuk belajar anak-anak jangan dijadikan objek tetapi subjek " ujar Kresna.

    

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014