Dokter spesialis gizi klinis RS Sari Asih Karawaci Dr Retno Kuntarti SpGK mengingatkan masyarakat bahwa mengkonsumsi vitamin tanpa dosis yang tepat malah bisa memunculkan keluhan medis baru.
Retno dalam keterangannya di RS Karawaci Tangerang, Banten, Jumat, mengatakan vitamin terdiri dari dua jenis yakni vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Baca juga: Oligo dan Pemkot Tangerang kerja sama PSEL
Vitamin larut air akan dikeluarkan melalui ginjal, dan vitamin larut lemak dapat disimpan dalam hati dalam waktu yang lebih lama.
"Bila terlalu berlebihan konsumsi vitamin larut air dapat saja menimbulkan kelainan di ginjal misal terbentuk batu ginjal, sedangkan bila vitamin larut lemak lebih tinggi risiko untuk terjadinya toksisitas," kata Retno.
Ia menambahkan jika mengonsumsi vitamin tertentu dengan dosis berlebihan akan menyebabkan gejala-gejala toksisitas atau berbagai kelainan.
Saat pandemi COVID-19 saat ini, sebagian masyarakat seakan berlomba membeli vitamin dengan jumlah banyak. Vitamin tersebut dikonsumsi sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh demi mencegah penyakit yang ditimbulkan.
Retno Kuntarti menyarankan masyarakat meningkatkan imunitas tubuh dengan konsumsi vitamin A, C, D dan E dalam bentuk multivitamin bukan dalam dosis tunggal.
Menurut dia, konsumsi vitamin tersebut disesuaikan dengan kebutuhan angka kecukupan gizi yang kemudian ditambahkan dari bahan makanan sumber gizi yang mengandung vitamin tersebut.
“Baiknya sesuai kebutuhan saja dan utamakan dulu yang berasal dari sumber bahan makanan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Retno dalam keterangannya di RS Karawaci Tangerang, Banten, Jumat, mengatakan vitamin terdiri dari dua jenis yakni vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Baca juga: Oligo dan Pemkot Tangerang kerja sama PSEL
Vitamin larut air akan dikeluarkan melalui ginjal, dan vitamin larut lemak dapat disimpan dalam hati dalam waktu yang lebih lama.
"Bila terlalu berlebihan konsumsi vitamin larut air dapat saja menimbulkan kelainan di ginjal misal terbentuk batu ginjal, sedangkan bila vitamin larut lemak lebih tinggi risiko untuk terjadinya toksisitas," kata Retno.
Ia menambahkan jika mengonsumsi vitamin tertentu dengan dosis berlebihan akan menyebabkan gejala-gejala toksisitas atau berbagai kelainan.
Saat pandemi COVID-19 saat ini, sebagian masyarakat seakan berlomba membeli vitamin dengan jumlah banyak. Vitamin tersebut dikonsumsi sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh demi mencegah penyakit yang ditimbulkan.
Retno Kuntarti menyarankan masyarakat meningkatkan imunitas tubuh dengan konsumsi vitamin A, C, D dan E dalam bentuk multivitamin bukan dalam dosis tunggal.
Menurut dia, konsumsi vitamin tersebut disesuaikan dengan kebutuhan angka kecukupan gizi yang kemudian ditambahkan dari bahan makanan sumber gizi yang mengandung vitamin tersebut.
“Baiknya sesuai kebutuhan saja dan utamakan dulu yang berasal dari sumber bahan makanan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022