Lebak (AntaraBanten) - Permintaan pisang menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 2014 di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami peningkatan.

"Kami kewalahan melayani pembeli dari dalam Kota Rangkasbitung maupun luar daerah," kata Jasrip, seorang pedagang pisang di Pasar Rangkasbitung, Kamis.

Ia mengatakan, permintaan pisang menjelang datang puasa Ramadhan mengalami kenaikan tiga kali lipat dari sebelumnya 200 kilogram kini naik menjadi 600 kilogram.

Kenaikan permintaan pisang itu karena dikhawatirkan pasokan pisang berkurang, sehingga harga dipasaran relatif tinggi.

Mereka sebagian besar pembelinya, pelaku usaha kerajinan rumahan, seperti produksi makanan roti, sale pisang dan kripik.

"Kami terus berupaya untuk memenuhi permintaan konsumen dengan cara mendatangi para tengkulak di pelosok-pelosok desa agar tidak terjadi kekurangan pisang," katanya.

Menurut dia, saat ini harga pisang mulai naik akibat tingginya permintaan itu.

Saat ini, harga pisang ambon dari sebelumnya Rp65.000 naik menjadi Rp100.000/tandan, pisang tanduk semula Rp70,000 kini naik menjadi Rp110.000/tandan, pisang kepok semula Rp50.000 menjadi Rp70.000/tandan.

Begitu pula pisang ketan semula Rp55.000 naik menjadi Rp75.000/tandan, pisang emas dari Rp40.000 naik menjadi Rp60.000/tandan dan pisang apuh dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000/tandan.

"Meskipun terjadi kenaikan, tetapi permintaan pisang cukup tinggi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan saat ini petani belum mampu memenuhi permintaan pasar karena banyak tanaman pisang terserang hama dan penyakit.

Karena itu, pihaknya meluncurkan gerakan tanam pisang swadaya dapat memenuhi permintaan pasar.

Permintaan pasar konsumen lokal jenis komoditi pisang di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih dipasok dari berbagai daerah di Pulau Sumatera.

"Karenanya dengan adanya program gerakan tanam swadaya ini, tanaman pisang menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Lebak, apalagi penanamannya tidak begitu sulit," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014