Serang (AntaraBanten) - Bank Indonesia Perwakilan Banten menyebutkan ekonomi Provinsi Banten triwulan-I 2014 tumbuh 5,20 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2013 yang mwncapai 5,84 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten Budiharto Setyawan di Serang, Banten, Jumat, menjelaskan lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I dilihat dari sisi penawaran yaitu perlambatan di sektor pertanian dan sektor industri pengolahan,

Sektor pertanian tumbuh sebesar 1,18 persen (yoy). Dibandingkan dengan triwulan I di tiga tahun sebelumnya, pertumbuhan tahunan sektor pertanian triwulan-I 2014 merupakan yang terendah.

Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan selain adanya pergeseran jadwal tanam padi, juga karena kondisi cuaca yang menyebabkan terganggunya penangkapan ikan laut, lahan puso selyas 855 hektare, dan melemahnya pertumbuhan produksi karet.

menurut hasil Focus Group Discussion dengan dinas pertanian dan peternakan Provinsi Banten, salah satu penyebabnya adalah pergeseran jadwal tanam padi yaitu dengan adanya perbaikan irigasi di perbatasan Kota Serang dan Kabupaten Serang.

Melemahnya harga karet dunia membuat Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) bersepakat untuk melakukan pengurangan produksi karet, kata Budiharto seraya menambahkan karet merupakan salah satu hasil perkebunan terbesar di Banten.

Di sektor industri pengolahan juga mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dari triwulan sebelumnya yaitu 2,45 persen (yoy) dan 3,80 persen (yoy).

"hal ini disebabkan masih lemahnya kinerja sektor industri baja serta industri karet, barang dari karet dan plastik," katanya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), industri logam dasardan menengah di Banten tumbuh negatif -17,24 persen (yoy) dan industri karet, barang dari karet dan palstik tumbuh -6,79 persen (yoy). Adapun sektor kimia mengalami pertumbuhan yang membaik.

Ia mengatakan, adanya pesta demokrasi pada tahun 2014 mendorong industri makanan dan minuman nasional yang akhirnya mendorong permintaan terhadap kemasan. Meningkatnya permintaan terhadap kemasan berdampak terhadap peningkatan permintaan bahan baku kemasan yang salah satunya adalah polyethylene.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014