Tangerang (AntaraBanten) - Sebanyak 13 satwa yang disita Balai Besar Pertanian Soekarno - Hatta dari upaya penyelundupan, saat ini dalam kondisi mati.

"Ada tiga belas satwa yang kondisinya mati karena kesehatannya memburuk setelah terkurung di dalam koper dan dibius," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpani di Tangerang, Rabu.

Ke tiga belas satwa yang mati tersebut diantaranya dua ekor siamang, satu ekor kakatua raja, lima ekor sanca batik, empat ekor cendrawasih raja dan satu ekor cica papua merah.

Banun mengatakan, penyebab matinya satwa - satwa tersebut dikarenakan dalam keadaan stres berat dan dehidrasi akibat cara membawa satwa yang tidak sesuai dengan animal welfare.

"Seluruh hewan yang telah mati tetap kita serahkan kepada kepada Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan sebagai bukti dan selanjutnya dilakukan tindakan sesuai prosedur," ujarnya.

Sementara itu, satwa - satwa yang masih hidup yakni satu ekor orang utan, dua ekor siamang, tiga ekor Owa jawa, satu ekor kakatua raja, satu ekor kukang, 92 ekor sanca batik, dua ekor cucak hijau.

Lalu, dua ekor cendrawasih, tiga ekor cenderawasih raja, tujuh burung paruh sabit dan tujuh ekor cica papua merah.

Perlu diketahui, seluruh satwa tersebut diselundupkan oleh pelaku dengan cara dimasukkan ke dalam dua koper. Terungkapnya upaya penyelundupan tersebut diketahui oleh pihak airlines dan keamanan bandara Soekarno - Hatta.

Satwa tersebut kemudian ditempatkan di instalasi karantina hewan BBKP Soekarno - Hatta dan kini telah diserahkan ke Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan untuk kemudian mendapatkan perawatan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014