Serang (AntaraBanten) - Provinsi Banten menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres Anak Indonesia (KAI) yang akan dibuka pada Rabu (11/6) dan diikuti sekitar 330 perwakilan anak dari 34 Provinsi di Indonesia.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten Nandy S Mulya di Serang, Senin, mengatakan fenomena kekerasan terhadap anak yang marak terjadi di Indonesia menjadi isu strategis dalam Kongres Anak Indonesia (KAI) 2014.

Kongres yang dihadiri sekitar 330 anak dari 34 provinsi se-Indonesia ini menjadi salah satu langkah merumuskan dan menyuarakan kekhawatiran anak terhadap tindak kekerasan seksual agar menjadi perhatian khusus pemerintah pusat maupun daerah, sehingga tidak terjadi lagi kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak-anak Indonesia.

"Stop kekerasan terhadap anak merupakan isu strategis dalam KAI 2014. Hal ini dilatarbelakangi maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang membahayakan terhadap tumbuhnya generasi-generasi muda karena dampak dari kekerasan ini sangat luar biasa besar kepada anak," kata Nandy Mulya.

Nandy mengatakan, dalam kasus kekerasan anak di antaranya meliputi sejumlah faktor pendukung seperti faktor moral atau mentalitas pelaku kekerasan yang mengabaikan masa depan anak, sebagai aset bangsa dan generasi penerus yang menggantikan para pendahulunya. Kemudian, faktor keteladanan yang mulai pudar.

Sehingga, faktor itu harus diawali dengan pola asuh dalam keluarga yang berkaitan dengan pendidikan keluarga dan penerapan fungsi keluarga.

"Kalau sudah menyangkut pendidikan keluarga, fungsi keluargalah yang harus dijalankan. Di antaranya fungsi agama sebagai benteng moral, fungsi pendidikan, fungsi kesehatan, fungsi reproduksi atau pendidikan seks yakni hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi manusia," kata Nandy.

Selain itu, katanya, fungsi sosial budaya yakni kearifan lokal, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup dan fungsi cinta kasih juga termasuk dalam pendidikan keluarga. Beberapa hal tersebut yang nanti akan dibahas seluruh anak-anak peserta kongres.

"Nanti dibahas oleh anak-anak, ini ajang bagi anak belajar berpendapat, belajar menghargai dan berdemokrasi," katanya.

Dalam kongres itu, kata dia, hasilnya nanti ada suara anak Indonesia yang akan disampaikan langsung ke Bapak Presiden pada saat hari anak nasional.

Nandy mengatakan, pada Selasa (10/6), mulai dilakukan  penjemputan 90 orang dari para pendamping dan fasilitator anak dari 34 provinsi di Bandara Soekarno Hatta. Para fasilitator dan pendamping tersebut akan membuat rancangan terlebih dahulu untuk memfasilitasi anak-anak yang akan berkongres.

Sementara peserta kongres yakni 330 anak-anak usia sekolah tingkat SMP hingga SMA tersebut akan dilakukan penjemputan pada Rabu (11/6) di Bandara Soekarno Hatta. Kecuali, bagi peserta yang berasal dari DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat dan Banten yang menggunakan jalur darat.

"Pembukaan KAI dilakukan tanggal 11 Juni oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten. Setelah itu, besoknya mulai berkongres dan selanjutnya menampilkan atraksi kesenian khas daerah masing-masing peserta," kata Nandy.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014