Tangerang (AntaraBanten) - Upaya pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang membangun budaya hidup bersih mendapat apresiasi tertinggi dari pemerintah pusat, dengan diraihnya Piala Adipura Kencana yang Kedua Kalinya.
Adipura Kencana merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2014.
“Penghargaan Adipura Kencana ini merupakan keberhasilan masyarakat Kota Tangerang dalam membangun budaya hidup bersih,†kata Walikota Tangerang, H. Arief R Wismansyah yang didampingi Wakil Walikota Tangerang H. Sachrudin berserta kepala SKPD dan para pegawai Pemkot dan petugas kebersihan saat berada di Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang.
Seluruh pegawai mengungkapkan kegembiraan dengan menyalami walikota dan melakukan foto bersama. Pada kesempatan itu, Walikota memberikan apresiasi terhadap seluruh elemen masyarakat, para petugas kebersihan, pegawai dan unsur DPRD yang telah bersinergi dan bahu membahu dalam membangun kota Tangerang menjadi kota yang bersih, indah dan nyaman.
Oleh karenanya, Walikota juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih ini dan terlebih penting lagi terus membangun budaya bersih setiap saat sehingga benar-benar menjadi budaya hidup masyarakat kota Tangerang.
Penghargaan Adipura Kencana merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup.
Keberhasilan Kota Tangerang meraih prestasi Adipura Kencana merupakan upaya dan komitmen yang tinggi Pemkot bersama masyarakatnya untuk terus membangun kesadaran tentang budaya bersih dan sehat.
Sehingga tidak mengherankan jika penghargaan best effort atau upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dapat diraih pada tahun 2009, disusul dengan diraihnya penghargaan Adipura untuk kategori kota metropolitan terbersih tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 2010, 2011 dan 2012. Tahun 2013 dan tahun 2014 ini berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam ranah Adipura yakni Adipura Kencana.
Program Zero Waste System
Salah satu faktor yang menyebebakan Kota Tangerang mendapatkan Piala Adipura Kencana untuk ke-2 (dua) kalinya adalah penerapan Zero Waste System yang bertujuan untuk mengurangi sampah yang diproduksi oleh Rumah Tangga di Kota Tangerang.
Diantaranya dengan menarapkan program Bank Central Sampah (BCS), kemudian program composting dan juga program pengampabangan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah melalui sistem CGC sehingga mampu menghasilkan energi terbarukan. Kemudian pemanfaatan Sumur Artesis atau sumur bor yang telah membawa manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat.
"Pemkot Tangerang akan terus berupaya memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang bersifat teknis," ucap Walikota.
Ditambahkannya, upaya mengubah paradigma sampah dari cost center menjadi profit center akan terus diupayakan seiring dengan pemanfaatan teknologi maupun peningkatan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan sampah di sekitar mereka.
Dengan peningkatan pelayanan di masyarakat dalam pengangkutan dan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah akan menjadikan sampah lebih berdaya guna.
Dijelaskannya juga, bahwa apabila bank sampah berjalan sesuai dengan optimal maka akan dapat mereduksi sampah minimal 1000 minimal 200 m3 per hari atau sekitar 3 % sampah setiap harinya dapat direduksi dari pengangkutan ke TPA.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
Adipura Kencana merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2014.
“Penghargaan Adipura Kencana ini merupakan keberhasilan masyarakat Kota Tangerang dalam membangun budaya hidup bersih,†kata Walikota Tangerang, H. Arief R Wismansyah yang didampingi Wakil Walikota Tangerang H. Sachrudin berserta kepala SKPD dan para pegawai Pemkot dan petugas kebersihan saat berada di Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang.
Seluruh pegawai mengungkapkan kegembiraan dengan menyalami walikota dan melakukan foto bersama. Pada kesempatan itu, Walikota memberikan apresiasi terhadap seluruh elemen masyarakat, para petugas kebersihan, pegawai dan unsur DPRD yang telah bersinergi dan bahu membahu dalam membangun kota Tangerang menjadi kota yang bersih, indah dan nyaman.
Oleh karenanya, Walikota juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih ini dan terlebih penting lagi terus membangun budaya bersih setiap saat sehingga benar-benar menjadi budaya hidup masyarakat kota Tangerang.
Penghargaan Adipura Kencana merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup.
Keberhasilan Kota Tangerang meraih prestasi Adipura Kencana merupakan upaya dan komitmen yang tinggi Pemkot bersama masyarakatnya untuk terus membangun kesadaran tentang budaya bersih dan sehat.
Sehingga tidak mengherankan jika penghargaan best effort atau upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dapat diraih pada tahun 2009, disusul dengan diraihnya penghargaan Adipura untuk kategori kota metropolitan terbersih tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 2010, 2011 dan 2012. Tahun 2013 dan tahun 2014 ini berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam ranah Adipura yakni Adipura Kencana.
Program Zero Waste System
Salah satu faktor yang menyebebakan Kota Tangerang mendapatkan Piala Adipura Kencana untuk ke-2 (dua) kalinya adalah penerapan Zero Waste System yang bertujuan untuk mengurangi sampah yang diproduksi oleh Rumah Tangga di Kota Tangerang.
Diantaranya dengan menarapkan program Bank Central Sampah (BCS), kemudian program composting dan juga program pengampabangan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah melalui sistem CGC sehingga mampu menghasilkan energi terbarukan. Kemudian pemanfaatan Sumur Artesis atau sumur bor yang telah membawa manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat.
"Pemkot Tangerang akan terus berupaya memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang bersifat teknis," ucap Walikota.
Ditambahkannya, upaya mengubah paradigma sampah dari cost center menjadi profit center akan terus diupayakan seiring dengan pemanfaatan teknologi maupun peningkatan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan sampah di sekitar mereka.
Dengan peningkatan pelayanan di masyarakat dalam pengangkutan dan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah akan menjadikan sampah lebih berdaya guna.
Dijelaskannya juga, bahwa apabila bank sampah berjalan sesuai dengan optimal maka akan dapat mereduksi sampah minimal 1000 minimal 200 m3 per hari atau sekitar 3 % sampah setiap harinya dapat direduksi dari pengangkutan ke TPA.(Adv)
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014