Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta agen minyak goreng mendukung program pemerintah dengan menerapkan kebijakan satu harga.
 
"Kebijakan satu harga minyak goreng itu Rp14 ribu per liter, " kata Kepala Disperindag Kabupaten Liebak Orok Sukmana di Lebak, Senin.

Baca juga: RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Lebak tangani empat pasien COVID-19
 
Pemerintah mengalokasikan dana subsidi minyak goreng untuk penerapan satu harga Rp 3, 5 triliun untuk 1,2 miliar liter.
 
Regulasi kebijakan subsidi itu sesuai Menteri Perdagangan Nomor 03 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Kemasan Untuk Kebutuhan Masyarakat Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
 
Karena itu, stok minyak goreng yang tersedia di jaringan distribusi pelaku usaha dapat dilakukan penyesuaian harga eceran tertinggi ( HET) Rp14 ribu per liter.
 
Selama ini,  persediaan minyak goreng di daerah ini tidak terjadi kelangkaan, namun perlu adanya penyesuaian harga Rp14 ribu per liter.
 
"Kami berharap agen minyak goreng tinggal ada keberanian saja untuk menyesuaikan satu harga Rp14 ribu per liter pada 1 Februari 2022, karena keputusan Mendag memberikan dana subsidi melalui "business to business (B to B)" antara perusahaan, " katanya.
 
Menurut dia, pihaknya kini terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, terkait penerapan satu harga minyak goreng Rp14 ribu per liter.
 
Sebab, kata dia, saat ini harga minyak goreng di Pasar Tradisional di Kabupaten Lebak belum bisa menerapkan satu harga karena para agen dengan alasan belum ada kepastian dana subsidi. Harga minyak goreng di pasar saat ini berkisar antara Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per liter.
 
Pemerintah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo) cukup membantu konsumen dengan harga Rp14 ribu per liter, namun kenyataan terkadang masyarakat kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng itu.
 
Mereka konsumen membeli minyak goreng di ritel, seperti Alfamart dan Indomart diserbu masyarakat.
 
"Kami berharap lima perusahaan agen minyak goreng di antaranya Putra Bungsu dan Dian dapat menyesuaikan satu harga Rp14 ribu per liter, " kata Orok.
 
Sementara itu, sejumlah konsumen mengaku saat ini harga minyak goreng masih berkisar Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per liter.
 
Bahkan, mereka konsumen mencari harga minyak goreng Rp14 ribu per liter yang dijual di toko ritel, namun kesulitan untuk mendapatkanya.
 
"Kami tentu mendukung harga minyak goreng dijual satu harga Rp14 ribu per liter, " katanya Ibu Yayah, warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022