Hujan lebat disertai angin kencang memorak-porandakan rumah warga Kampung Sentral RT03/RW11 Kelurahan Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada Minggu sekitar pukul 16.30 WIB roboh.
"Kondisi rumah roboh hingga rata dengan tanah setelah diterjang cuaca buruk itu," kata Erni (45) pemilik rumah di Kampung Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Minggu.
Baca juga: DPRD Lebak ingatkan warga patuhi prokes antisipasi lonjakan COVID-19
Baca juga: DPRD Lebak ingatkan warga patuhi prokes antisipasi lonjakan COVID-19
Peristiwa robohnya rumah itu ketika dalam kondisi kosong,sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
Saat ini, dirinya bersama keluarga tinggal di rumah orang tuanya.
Dengan kondisi rumah yang roboh hingga rata dengan tanah dan diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp120 juta.
"Kami merasa bingung untuk kembali membangun rumah yang roboh itu," katanya.
Menurut dia, kondisi rumah itu memang sudah lama tidak diperbaiki, sehingga kayu penyangga bagian atap sudak lapuk temboknya retak.
Kemungkinan kondisi seperti itu yang mengakibatkan rumah roboh setelah hujan lebat disertai angin kencang.
Beruntung, kata dia, dirinya bersama keluarga tinggal di rumah orang tua.
"Kami berharap akibat bencana yang merobohkan rumahnya itu ia mendapatkan bantuan dana stimulan untuk mengurangi beban ekonomi," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya menerjunkan petugas ke lapangan untuk mengetahui tingkat kerusakan rumah warga Sentral Rangkasbitung.
BPBD Lebak sejak sepanjang Januari 2022 mencatat 218 rumah warga terdampak bencana gempa, angin kencang dan pergerakan tanah.
"Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan sehubungan potensi cuaca ekstrem itu terjadi hingga beberapa hari ke depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022