Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mendukung pasar dikelola Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD) guna mendongkrak pendapatan asli daerah ( PAD).
 
"Kita perlu melakukan pengkajian secara mendalam pengelolaan pasar dikelola oleh BUMD itu, " kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Kamis.

Baca juga: Sebanyak 218 rumah korban gempa di Lebak lolos verifikasi
 
Ia mengatakan saat ini pengelolaan pasar masih dikelola Disperindag, sehingga realisasi PAD tidak optimal.
 
Realisasi PAD pasar berkisar sekitar Rp3 miliar per tahun dari penarikan retribusi toko, kios, dan parkir kendaraan.
 
Pengelolaan pasar dimungkinkan cukup besar untuk pemasukan PAD jika dikelola BUMD.
 
BUMD memiliki kewenangan untuk menggali PAD lebih besar dengan meningkatkan sarana prasarana pasar juga pelayanan kepada para pedagang juga pengunjung.
 
Selain itu juga ditunjang SDM yang handal dan memadai serta profesional, sehingga  pihaknya setuju jika pengelolaan pasar itu dikelola BUMD dan tidak ada masalah sepanjang memberikan kemajuan untuk pemerintah daerah.
 
"Kami kemungkinan pengelolaan pasar dilakukan pengkajian tahun ini yang melibatkan legislatif dan masyarakat juga pedagang," katanya menjelaskan.
 
Ia menyebutkan, pasar daerah yang dikelola Disperindag di antaranya Pasar Rangkasbitung, Pasar Maja, Pasar Muncang, Pasar Wanasalam, Pasar Bayah dan Pasar Sampay.
 
Mereka para pedagang di pasar tersebut hingga ribuan orang dan menyumbangkan perekonomian masyarakat setempat.
 
"Kami berharap pasar itu dikelola BUMD, " kata Orok.
 
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Lebak H Kuncoro mengatakan pihaknya mendukung pengelolaan pasar dikelola BUMD, sehingga dapat mendongkrak PAD dengan optimal.
 
Selain itu juga dapat menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
 
"Kami mendorong pasar daerah bisa dikelola oleh BUMD,seperti di Jakarta oleh Pasar Jaya," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022