Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopumindag) menggelar operasi pasar atau OP minyak goreng sebagai upaya untuk menekan harga di pasaran yang mengalami kenaikan.
Kepala Diskopumindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan operasi pasar akan digelar di 29 kecamatan se-Kabupaten Serang, sedangkan untuk awal di wilayah Kecamatan Ciruas.
“Insya Allah semua kecamatan kebagian, kita siapkan 2.000 liter per kecamatan,” ujar Adang di sela-sela operasi pasar di halaman Kantor Kecamatan Ciruas.
Adang mengatakan, digelarnya operasi pasar minyak goreng kemasan tersebut, sebagai upaya Pemkab Serang untuk menekan harga di pasaran, sebab untuk saat ini harga minyak di pasaran mencapai Rp37.000 perdua liter atau Rp18.500 perliternya.
“Ini untuk menekan harga di pasaran. Untuk harga jual operasi pasar perliter Rp14.000, jadi masing-masing warga diperbolehkan membeli 2 liter dengan harga Rp28.000,” katanya.
Khusus untuk Kecamatan Ciruas, karena tingginya antusias masyarakat, pihaknya menyiapkan sebanyak 3.600 liter dengan menyiapkan kupon sebanyak 2.000 orang.
“Kalau saat ini kita siapkan 3.600 liter, saya pastikan akan kebagian semua,” jelasnya.
Lebih lanjut Adang menjelaskan, Untuk memenuhi stok kebutuhan operasi pasar, pihaknya bekerjasama dengan distributor yang ada di Jakarta dengan jumlah yang banyak, sehingga harga bisa lebih murah.
“Kalau kita mengambil sedikit harganya akan mahal, tidak akan Rp14.000, makanya kita mengambil banyak dari distributor sehingga harga bisa murah dari harga pasaran,” paparnya.
Kedepan, tambah Adang, untuk memudahkan pendistribusian setiap digelar operasi pasar pihaknya akan menyiapkan gudang di wilayah Kecamatan Ciruas yang bekerjasama dengan pihak kepala desa yang memiliki gudang.
“Biar ketersediaan tidak terlambat lagi dalam penyaluran distributor akan menyimpan stok di wilayah Ciruas ini,” kata Adang.
Salah satu warga Kampung Dukuh, Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas, Iis Marni mengaku sudah mengantri sejak pagi untuk membeli minyak goreng karena harganya lebih murah dari pasaran.
“Lumayan pak kalau cuma Rp28.000 dua liter, kalau di pasaran itu ada yang sampai Rp38 ribu satu dus atau dua liternya,” ujarnya.
Pantauan di lokasi sejak pagi ratusan warga yang didominasi kaum ibu-ibu sudah memadati halaman Kantor Kecamatan Ciruas pada Senin, 17 Januari 2022. Mereka rela menunggu demi membeli minyak goreng dengan harga yang murah.
Bagi masyarakat yang hendak membeli minyak goreng harus mengantri, mengambil kupon dengan menerapkan protokol kesehatan wajib menggunakan masker, menjaga jarak. Usai membeli, warga juga diwajibkan untuk mencelupkan jarinya ke tinta sebagai tanda sudah membeli.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Kepala Diskopumindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan operasi pasar akan digelar di 29 kecamatan se-Kabupaten Serang, sedangkan untuk awal di wilayah Kecamatan Ciruas.
“Insya Allah semua kecamatan kebagian, kita siapkan 2.000 liter per kecamatan,” ujar Adang di sela-sela operasi pasar di halaman Kantor Kecamatan Ciruas.
Adang mengatakan, digelarnya operasi pasar minyak goreng kemasan tersebut, sebagai upaya Pemkab Serang untuk menekan harga di pasaran, sebab untuk saat ini harga minyak di pasaran mencapai Rp37.000 perdua liter atau Rp18.500 perliternya.
“Ini untuk menekan harga di pasaran. Untuk harga jual operasi pasar perliter Rp14.000, jadi masing-masing warga diperbolehkan membeli 2 liter dengan harga Rp28.000,” katanya.
Khusus untuk Kecamatan Ciruas, karena tingginya antusias masyarakat, pihaknya menyiapkan sebanyak 3.600 liter dengan menyiapkan kupon sebanyak 2.000 orang.
“Kalau saat ini kita siapkan 3.600 liter, saya pastikan akan kebagian semua,” jelasnya.
Lebih lanjut Adang menjelaskan, Untuk memenuhi stok kebutuhan operasi pasar, pihaknya bekerjasama dengan distributor yang ada di Jakarta dengan jumlah yang banyak, sehingga harga bisa lebih murah.
“Kalau kita mengambil sedikit harganya akan mahal, tidak akan Rp14.000, makanya kita mengambil banyak dari distributor sehingga harga bisa murah dari harga pasaran,” paparnya.
Kedepan, tambah Adang, untuk memudahkan pendistribusian setiap digelar operasi pasar pihaknya akan menyiapkan gudang di wilayah Kecamatan Ciruas yang bekerjasama dengan pihak kepala desa yang memiliki gudang.
“Biar ketersediaan tidak terlambat lagi dalam penyaluran distributor akan menyimpan stok di wilayah Ciruas ini,” kata Adang.
Salah satu warga Kampung Dukuh, Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas, Iis Marni mengaku sudah mengantri sejak pagi untuk membeli minyak goreng karena harganya lebih murah dari pasaran.
“Lumayan pak kalau cuma Rp28.000 dua liter, kalau di pasaran itu ada yang sampai Rp38 ribu satu dus atau dua liternya,” ujarnya.
Pantauan di lokasi sejak pagi ratusan warga yang didominasi kaum ibu-ibu sudah memadati halaman Kantor Kecamatan Ciruas pada Senin, 17 Januari 2022. Mereka rela menunggu demi membeli minyak goreng dengan harga yang murah.
Bagi masyarakat yang hendak membeli minyak goreng harus mengantri, mengambil kupon dengan menerapkan protokol kesehatan wajib menggunakan masker, menjaga jarak. Usai membeli, warga juga diwajibkan untuk mencelupkan jarinya ke tinta sebagai tanda sudah membeli.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022