Sejumlah pedagang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten resah dengan munculnya ular sanca  berukuran besar memakan seekor kucing.

"Kami merasa ketakutan kerapkali melihat ular sanca itu," kata Soleh (55) seorang pedagang di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa. 

Pedagang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir ini ketakutan karena banyak ular sanca juga ular kobra ditemukan berkeliaran masuk ke kios, selokan drainase dan ke jalan raya. 

Bahkan, dirinya melihat induk ular sanca berukuran besar setiang listrik muncul di sekitar tong sampah sambil memakan seekor kucing. 

Ular sanca itu diperkirakan panjangnya 13 meter dan jika kelaparan dipastikan bisa memakan manusia. 

Saat ini, kata dia, belasan kios yang berjualan sepanjang Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung setiap hari menemukan anak ular sanca dan ular kobra . 

Kami sendiri sejak sepekan terakhir ini menemukan sebanyak 13 ekor sanca anaknya," katanya menjelaskan. 

Menurut dia, populasi ular sanca dan ular kobra itu, karena di belakang kios pedagang  terdapat areal hutan bekas pabrik minyak peninggalan zaman kolonial Belanda. 

Dimana lahan seluas dua hektare yang berada di pertengahan Kota Rangkasbitung itu tak dirawat, sehingga kondisinya seperti hutan dengan dipadati  ilalang dan pepohonan.

Masyarakat setempat hingga kini tidak berani memasuki kawasan pabrik minyak zaman kolonial Belanda itu.

"Kami meyakini akhir- akhir ini ular berkeliaran masuk ke kios, tong sampah dan drainase akibat musim penghujan," kata Soleh sambil menyatakan kiosnya terdapat ular sanca. 

Begitu juga Agus (55) seorang pedagang burung di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung mengatakan dirinya setiap buka kerapkali menemukan ular sanca dan ular kobra masuk ke kiosnya. 

Populasi ular itu mencari tikus dan kucing yang dibuang sekitar tong sampah yang lokasinya berada di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung. 

Bahkan, kata dia, dirinya hampir dipatok ular yang mematikan itu saat membersihkan kandang burung. 

"Kami tentu sangat ketakutan jika pagi hari untuk membuka kios selalu waspada dan hati hati guna menghindari gigitan  ular sanca dan ular kobra," katanya menjelaskan. 

Ia mengatakan, kehadiran populasi ular tersebut tentu menimbulkan keresahan dan ketakutan bagi pedagang, sebab ular-ular itu membahayakan keselamatan jiwa. 

Mereka para pedagang setiap hari menemukan ular sanca dan ular kobra yang muncul dari hutan bekas pabrik minyak dari peninggalan zaman Belanda. 

"Kami minta Damkar Lebak dapat membantu untuk menemukan induk ular sanca yang berukuran besar dapat ditemukan," katanya menjelaskan. 

Sementara itu, Yunus (50) seorang pemulung mengaku bahwa dirinya sudah dua kali hampir terkena patokan ular kobra yang berkeliaran di sekitar tong sampah Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, namun beruntung cepat bergerak untuk menyelamatkan diri. 

"Kami melihat ular kobra cukup besar dengan panjang sekitar lima meter menyerang dan akhirnya berlari untuk menghindari gigitan ular mematikan itu," katanya menjelaskan.




 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022